EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Korban Gelombang Tinggi Batam Merasa Dianaktirikan

 

 

 

[caption id="attachment_8166" align="alignleft" width="290"]Warga Batumerah korban terjangan gelombang tinggi mengungsi di masjid Al Muhajirin. foto: alfie/kepriupdate Warga Batumerah korban terjangan gelombang tinggi mengungsi di masjid Al Muhajirin. foto: alfie/kepriupdate[/caption]

BATAM - Pasca gelombang tinggi yang menghancurkan 17 rumah dan merusak 68 lainnya, warga mendirikan posko darurat di Masjid Al Muhajirin Batumerah.

 

Ironisnya, hingga detik ini warga belum menerima bantuan dari pemerintah. Hal ini membuat warga merasa dianaktirikan. Mereka terpaksa mengungsi di rumah tetangga ataupun saudara masing-masing.

 

"Bantuan dinas terkait belum ada," ujar Sugianto, warga Batumerah, Selasa (9/2/2016).

 

Posko darurat dan bantuan baru mereka terima dari LSM Perpat dan Brimob Polda Kepri. Saat ini bantuan yang diterima warga seperti sembako dan pakaian bekas disimpan di masjid.

 

Posko yang didirikan Satbrimob Polda Hepri hanya memberikan pelayanan kesehatan. Selain itu, posko ini juga mengakomodir kegiatan masyarakat.

 

"Sudah beberapa warga yang datang memeriksa kesehatan di posko kita," ujar Brigadir Agus Delima Sumantri.

 

Di tempat terpisah Lurah Batumerah Elfitri Gustati mengatakan pihaknya telah memberi bantuan sembako kepada perangkat RT / RW setempat.

 

"Pak RT/RW yang ambil sembako untuk selanjutnya disalurkan ke masyarakat," kilahnya.(alfie)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *