EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Dewan Desak Pemko Batam Cari Lahan Pengganti PKL

 

BATAM - Pemerintah Kota Batam akan terus menggusur pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang buffer zone atau lahan hijau, direncanakan hingga 18 titik. Menyikapi hal tersebut anggota dewan mendesak pemko bersikap adil dan mencari ganti lahan kepada para pedagang.

 

Seperti diketahui 5 titik kios liar telah digusur oleh pemerintah dalam beberapa pekan terakhir. Seperti kios di bundaran Tropicana, Simpang Frengky, Simpang Kara dan Simpang Sincom.

 

Dan rencananya besok, Selasa (17/5/2016) kios liar di sekitar Masjid Agung 2 Sagulung. Tim terpadu juga akan menggusur kios liar di sekitar Nagoya menyusul rencana pelebaran jalan.

 

Namun pada saat bulan Ramadhan, pemko akan menunda penggusuran, pasalnya masyarakat masih konsentrasi beribadah. Selanjutnya 10 titik lagi akan digusur.

 

"Kami akan mencari lokasi pengganti untuk masyarakat yang bangunannya digusur. Namun hal ini masih terkendala dengan izin BP Batam," ujar M Syuzairi, Ketua Tim Terpadu Pemko Batam, Senin (16/5/2016).

 

Menanggapi hal tersebut anggota DPRD Batam mendukung kebijakan ini, namun harus merata dan adil. Seperti diketahui banyak kios liar yang belum digusur, bangunan ini berada di Edukids, Central Sukajadi dan Pelita Nagoya.

 

"Bangunan yang ada di area tersebut memiliki izin mendirikan bangunan (IMB). Padahal tidak ada undang-undang yang mengeluarkan IMB di badan jalan. Ini kan jelas tidak adil," teriak Tumbur M Sihaloho, Anggota Komisi I DPRD Batam.

 

"Pemko harus segera menyediakan lokasi pengganti kepada PKL yang digusur. Jika terkendala lahan harus bicarakan hal ini baik-baik dengan penguasa tanah BP Batam," pungkas politisi PDI-Perjuangan ini.  (alfie)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *