EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Insentif Ribuan Guru TPA Tak Kunjung Cair, Walikota Batam Dinilai Ingkar Janji

 

 

BATAM - Sejak Januari hingga akhir Juni 2016, insentif ribuan guru Taman Pendidikan Al Quran (TPA) se-Kota Batam tidak kunjung cair. Kondisi tersebut jelas membuat kecewa para guru mengaji.

 

Mereka menilai Walikota Batam Muhammad Rudi yang merupakan pembina para guru TPA telah ingkar janji. Apalagi jauh sebelum terpilih sebagai orang nomor satu, ia sempat berjanji akan memperhatikan mereka salah satunya insentif sebesar Rp 400 ribu /bulan.

 

Tetapi janji tinggal janji. Sudah enam bulan berlalu dana yang dinanti-natikan tersebut tak kunjung tiba. Bahkan lebih memprihatinkan para guru ngaji terpaksa berhutang kepada tetangga untuk sekadar makan.

 

Para guru ngaji sempat diberi harapan saat acara buka puasa bersama walikota dengan masyarakat dan ratusan anak yatim Sabtu pekan lalu. Salah seorang koodinator kelurahan guru mengaji mengirim SMS kepada ratusan guru TPA, yang isinya wajib hadir di acara walikota tersebut sebab ada yang akan dibicarakan.

 

Dengan penuh harapan yang berbunga, ribuan guru TPA se-Batam tumpah ruah ke kediaman walikota Rudi. Tetapi, sungguh tidak disangka, sang pembina tidak sedikitpun membahas masalah guru TPA. Walikota Batam terkesan justru pusing memikirkan santunan anak yatim piatu yang kelebihan kuota. 500 yatim yang diundang tetapi melonjak menjadi sekitar 700-an lebih.

 

Hal tersebut kontan saja membuat hampa serta kekecewaan didiri para guru TPA. Mereka pun sudah pasrah, apalagi kini menghadapi lebaran yang tinggal beberapa hari lagi saja.

 

"Sudah pasrah saja, orang Ketua Umum kita saja melempem. Tidak memperjuangkan hak-hak kita," ujar para guru saat berbincang di salah satu masjid di Batam Kota. (alfie)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *