EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Terorisme, Konspirasi dan Kedustaan

 

 

JAKARTA - Imam Masjidil Haram, Syekh Hasan Abdul Hamid Bukhari mengatakan konspirasi musuh-musuh Islam selalu menghasilkan kedustaan. Namun, ia menekankan dua kewajiban yang harus dilakukan umat menghadapi fitnah-fitnah teroris yang kerap menimpa Islam.

 

"Kita harus membantah, dan kita harus menampakkan Islam yang sesungguhnya yang penuh kasih sayang, ke setiap pelosok dunia," kata Syekh Bukhari seperti dilansir laman Republika.co.id saat memberi tausiyah Tablig Akbar Sejuta Cinta untuk Indonesia, Minggu (17/7/2016).

 

Syekh Bukhari juga menjelaskan ada sejumlah sikap yang tidak boleh dilakukan umat Muslim menghadapi fitnah terorisme yang disasarkan kepada Islam.

 

Pertama umat Muslim, tidak boleh memberikan kesempatan musuh Islam untuk mencoreng dan memberi stigma buruk kepada Islam.

 

Kaum Muslim juga tidak boleh memberikan celah kepada musuh-musuh Islam, untuk melemahkan semangat Islam di dada setiap Muslim.

 

Mukmin juga tidak boleh membiarkan persatuan dan kesatuan dipecah-belah, serta menghilangkan anak-anak yang merupakan generasi mendatang.

 

Umat Muslim, tidak boleh memberikan kesempatan musuh Islam meredupkan cahaya Islam yang telah dikobarkan Allah Subhanawata'ala di dada. Terakhir, jangan lebih menyibukkan diri dari pekerjaan, akan tetapi lebih baik menghidupkan Islam di diri masing-masing.

 

"Berpegang teguhlah, jaga baik-baik kesucian akidah," ujar Syekh Bukhari.

 

Syekh Bukhari juga mengingatkan umat Muslim agar mempelajari kehidupan Rasulullah dan mengenalkannya kepada anak-anak mereka. Ia menambahkan, umat Muslim harus bisa menjadikan Nabi Muhammad SAW, sebagai manusia yang paling dikenal oleh anak-anak mereka, melebih manusia lain. (wan)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *