EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Ritel OG Home Batam Tutup Total, PHK Makin Berjibun

 

 

BATAM - Industri ritel saat ini sedang mengalami masa-masa sulit di tengah gempuran toko berbasis online atau e-commerce. Kejadian ini membuat peritel banyak yang menutup beberapa atau semua gerainya agar tidak mengalami kerugian lebih besar lagi.

 

Setelah gerai ditutup, dampak yang akan timbul selanjutnya yakni terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK). Namun, jumlah PHK tersebut saat ini sedang dihitung oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).

 

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menjelaskan, pihaknya sudah menindaklanjuti dampak tutupnya beberapa gerai ritel di Indonesia. "Masih dilakukan pendataan, sebagian sudah ditangani," ujar Hanif seperti dikutip sindonews.com, Selasa (31/10/2017).

 

Dia mengatakan, Kemenaker sedang dalam proses penghitungan jumlah pegawai di industri ritel yang kehilangan pekerjaan. Kalkulasi harus dilakukan agar ada kepastian data serta mencari solusi dalam mengakomodir korban PHK tersebut. "Ini terus harus dilakukan," ucap dia.

 

Sementara, lanjut Hanif, industri ritel yang telah berguguran tidak bisa dihindari karena laju bisnisnya kalah kencang dari e-commerce. Namun, Kemenaker tidak fokus ke arah perubahan era ekonomi digital ini, melainkan mengamankan para tenaga kerja yang ada.

 

"Kan ada masalah-masalah kompetisi di situ tapi intinya dampak tenaga kerja kita tangani," ujarnya.

 

Seperti diketahui, belum lama ini Lotus Department Store yang terletak di Jalan MH Thamrin, Jakarta, tepatnya di kawasan Djakarta Theater Menara Cakrawala Jakarta Pusat, akan menutup tokonya.

 

Sedangkan di Kota Batam ritel OG Home yang ada di Harbourbay Batam juga resmi menutup usahanya, Senin (30/10/2017). Kondisi ini menambah daftar panjang jumlah PHK dan angka pengangguran di Kota Batam. (man)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *