EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Pascadukung Jokowi, TGB Makin Nyinyir Pada Umat Islam

 

JAKARTA - "Dan janganlah kamu berdebat –untuk membela- orang-orang yang mengkhianati dirinya, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang banyak berkhianat dan berlumur dosa." (An Nisaa’: 107).

 

Ayat ini sesuai realita dengan tingkah polah Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi alias TGB. Terlebih pascadirinya diperiksa KPK dan frustasi di Partai Demokrat lantas mendukung Jokowi maju pada Pilpres 2019 mendatang.

 

Setelah itu TGB terus melancarkan serangan kepada umat Islam (Alumni Aksi Bela Islam). Entah apa motifnya. Namun dugaan kuat ini untuk melemahkan barisan umat Islam melawan rezim Jokowi di Pilpres 2019.

 

Secara terbuka TGB mengaku pernah dibisiki seseorang untuk tidak menyampaikan soal ketidaksetujuannya terhadap penggunaan ayat-ayat perang untuk kepentingan Pilpres 2019. TGB pun heran ada orang yang berbisik mengatakan itu.

 

"Ada salah seorang, ketika bertemu dengan saya, protes ke saya, 'guru jangan ngomong ayat begitu dong, bilang-bilang (soal) penafsiran ayat', saya bilang, 'itu kan kebenaran, ustad, masa kita enggak menyuarakan kebenaran', (orang itu menjawab) 'ya enggak enak sama yang lain'," kata TGB menjelaskan, Selasa (17/7).

 

Mendengar itu, TGB heran lantaran tingkat pembelahan umat sudah mencapai taraf tersebut. "Kok kita sampai pada tingkat itu, kalau memang itu benar, yuk kita suarakan sama-sama. Jadikan ritual lima tahunan ini menyenangkan. Kita semua sama. Intinya di situ. Ayo dinginkan, wacananya diganti, kita bersaudara, tarung gagasan," jelasnya.

 

TGB juga berharap semua pihak memiliki kesepahaman yang sama terkait penerapan nilai agama dalam kehidupan berbangsa. Tujuannya agar bangsa, khususnya umat Islam di Indonesia, tidak terpecah-belah. "Ini bukan untuk 2019, 2024, 2029, atau kontestasi lima tahunan, tapi ini bicara tentang bagaimana kita memahami nilai-nilai agama dalam kehidupan berbangsa kita," kata dia.

 

Seperti diketahui nama TGB baru terkenal di kancah nasional, tak lain setelah Aksi Bela Islam 411 dan 212. Ia mendompleng aksi ratusan juta umat Islam melawan rezim Jokowi yang melindungi Ahok karena menistakan agama Islam. (man)

 

sumber: republika

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *