EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Waspada Politik Adu Domba Kaum Cebong

 

JAKARTA - Pasca kekalahan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Pendukung Ahok atau dikenal kaum cebong terus melancarkan serangan fitnah bertubi-tubi kepada umat Islam.

 

Salah satu fitnah dan adu domba terbaru yang dilontarkan para kecebong tentang survei 41 masjid di Jakarta dikatakan radikal.

 

Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban Din Syamsuddin meragukan hasil survei yang mengungkapkan 41 masjid pemerintah di Jakarta terindikasi radikal. Justru survei tersebut hanya akan menimbulkan kecemasan dan memecah kerukunan di kalangan umat Islam.

 

“Jangan melempar isu secara verbal karena bisa menimbulkan keresahan masyarakat,” ujarnya saat konferensi pers Para Pemuka Agama Kebangsaan di Kantor Centre for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC), Selasa (10/7).

 

Sebelumnya Waketum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Syafruddin yang juga menjabat sebagai Wakapolri juga menolak hasil penelitian Wahid Institute soal radikalisme. Karena, kata dia, radikalisme itu tidak mungkin disampaikan di tempat terbuka.

 

"Karena apa? Karakteristik radikalisme itu mestinya disampaikan di tempat tertutup, harus silence operation. Kalau di masjid bagaimana? Ya tempat terbuka nggak mungkin. Maka saya menolak sinyalemen itu," ujarnya.

 

Umat Islam diimbau tetap tenang dan terus merapatkan barisan untuk mengantisipasi serangan para kaum cebong yang ingin memecah belah persatuan umat Islam. Apalagi saat ini memasuki tahun politik, agar tetap mematuhi istruksi ulama garis lurus yang tidak buta dengan rayuan harta dari rezim berkuasa saat ini. (man)

 

sumber: republika

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *