EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Peluang Menang Jokowi Kecil, Golkar Lebih Baik Cabut Dukungan

 

 

JAKARTA - Anggota Dewan Pembina Partai Golkar Fadel Muhammad, mengungkapkan internal Golkar terbelah dalam menyongsong Pemilihan Presiden 2019.

 

Di sisi lain, isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar mencuat usai Jokowi resmi memilih Ma'ruf Amin. Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dinilai tidak bisa meyakinkan Jokowi dan parpol koalisi.

 

Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median), Rico Marbun berpandangan, yang bisa dilakukan Golkar dalam menyikapi gejolak penolakan dan isu Munaslub itu adalah, dengan menyatakan berlepas diri dari petahana.

 

Menurutnya, meninggalkan Jokowi risikonya lebih kecil ketimbang harus menggelar Munaslub. Munaslub diyakini akan membuat internal partai kembali pecah dan itu berbahaya dalam menghadapi Pemilihan Legislatif.

 

Sambung Rico, dari beberapa hasil lembaga survei merilis, juga banyak massa pemilih Golkar yang tidak menghendaki Jokowi kembali memimpin.

 

"Kalau secara legal formal, tidak mungkin dukungan dicabut di KPU. Yang mungkin bisa dilakukan adalah mencabut secara kultural, dan Golkar secara institusi berlepas diri dari Jokowi. Memindahkan suaranya ke kubu oposisi," kata dia kepada redaksi, Sabtu (25/8).

 

Rico berpendapat, apa yang dikatakan oleh Fadel Muhammad tidak lain untuk mengingatkan kembali pendapat beberapa orang dimana seharusnya Golkar harus memiliki sosok capres atau cawapres sendiri, karena hal itu menjadi magnet elektoral bagi Golkar.

 

"Hanya dua partai yang memiliki magnet parpol yaitu PDIP dan Gerindra. Dan Golkar tidak memiliki tokoh," pungkas Rico. (man/rml)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *