EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Atasi Persoalan Banjir, Li Claudia Minta Inventarisasi Aset Milik Pemerintah Batam

On 22.49

Li Claudia Chandra, Wako Batam sekaligus Wakil Kepala BP Batam. Foto/Egi


BATAM - Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra masih menjadikan banjir sebagai persoalan utama yang mesti terselesaikan.


Li menyebut, banjir yang melanda sejumlah wilayah di Batam sejak sepekan terakhir perlu mendapat penanganan serius agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat dan melumpuhkan perekonomian.


“Program penanganan banjir masih menjadi prioritas kami saat ini,” ujarnya, Minggu (23/3/2025).


Li yang juga Wakil Walikota Batam meminta agar perangkat terkait dapat segera melakukan inventarisasi aset milik pemerintah.


Tujuannya adalah agar seluruh pengelolaan aset seperti alat berat dapat betul-betul digunakan untuk kepentingan masyarakat dan bukan dikuasai oleh individu maupun kelompok tertentu.


“Banjir ini harus kita selesaikan, saya harapkan kerjasama antar pihak. Namun apabila masih ada yang mencoba untuk menghalangi maka kami akan mengambil tindakan tegas,” ujar Li lagi.


Di samping itu, Li mengingatkan agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemko Batam serta para Deputi di lingkungan BP Batam harus segera mengidentifikasi berbagai faktor penyebab banjir.


Salah satunya adalah kondisi drainase yang tidak memadai saat menghadapi tingginya curah hujan selama sepekan terakhir.


“Kita harus memitigasi risiko banjir dan membangun kota yang lebih aman melalui program pemeliharaan lingkungan berkelanjutan,” pesannya. (roz)




Editor: Teguh

Ketum Forum Pemred SMSI Kecam Pernyataan Hasan Nasbi, Beri Saran agar Lebih Bijak

On 22.30

Hasan Nasbi, PCO Presiden. Foto/SMSI


JAKARTA – Ketua Umum Forum Pemred Media Siber Indonesia (SMSI), Dar Edi Yoga, menyesalkan pernyataan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, yang merespons kasus pengiriman kepala babi kepada jurnalis Tempo, Francisca Christy Rosana (Cica), dengan tanggapan yang dinilai tidak sensitif.


"Kami sangat menyesalkan pernyataan tersebut. Ancaman terhadap jurnalis bukan hal yang bisa dianggap sepele. Sebagai pejabat negara, seharusnya beliau menunjukkan empati dan sikap yang lebih tegas dalam mendukung kebebasan pers," ujar Dar Edi Yoga didampingi Sekjen Forum Pemred SMSI, Penerus Bonar, Sabtu (22/3/2025).


Menurutnya, insiden ini bukan hanya bentuk intimidasi terhadap individu jurnalis, tetapi juga ancaman terhadap kebebasan pers yang dijamin dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Oleh karena itu, ia mendesak pemerintah dan aparat hukum untuk menangani kasus ini dengan serius dan menemukan pelakunya.


Selain itu, Dar Edi Yoga juga memberikan saran kepada Hasan Nasbi agar lebih bijak dalam menyampaikan pernyataan, terutama terkait isu-isu yang menyangkut kebebasan pers dan keselamatan jurnalis.


"Sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, pernyataan beliau tentu memiliki dampak luas. Kami menyarankan agar beliau lebih berhati-hati dalam memberikan respons dan menunjukkan sikap yang mencerminkan dukungan terhadap kebebasan pers serta perlindungan terhadap jurnalis," tegasnya.


Dar Edi Yoga menegaskan bahwa jurnalis memiliki peran penting dalam menjaga transparansi dan demokrasi. Oleh karena itu, segala bentuk ancaman terhadap mereka harus ditindak tegas, bukan justru dianggap sebagai bahan candaan.


"Kami mengajak seluruh insan pers untuk tetap solid dan tidak gentar dalam menjalankan tugas jurnalistik. Tekanan dan intimidasi tidak boleh dibiarkan menghambat hak publik atas informasi yang independen dan terpercaya," tutupnya. (ato)




Editor: teguh

Tips Belajar bagi Dosen dan Mahasiswa dengan Teknologi AI ChatGPT

On 20.01

Wahyudi Agustiono PhD, Pakar SEVIMA, menjelaskan AI di Webinar. Foto/Ilham


"AI tidak akan menggantikan manusia, tapi manusia yang tidak mau menggunakan dan beradaptasi dengan AI maka akan dikalahkan oleh manusia yang memanfaatkan AI," hal ini diungkapkan Pakar SEVIMA sekaligus  Vice President Association for Information Systems Indonesia Chapter AISINDO Wahyudi Agustiono, M.Sc., Ph.D, dalam menjelaskan bagaimana AI bisa membantu manusia di segala lini, tak terkecuali di dunia pendidikan.


Menurut Wahyudi, AI bisa meringankan tugas dosen dalam mengajar. Begitupula bagi mahasiswa ketika belajar. Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi juga telah mengeluarkan Panduan Penggunaan generative AI pada Pembelajaran di Perguruan Tinggi.


"Apakah legal menggunakan AI dalam akademik? Kemdiktisaintek sudah memberi panduan menggunakan Generative AI, jadi penggunaan AI dalam akademik dibolehkan dan legal," kata Wahyudi yang juga Dosen Universitas Trunojoyo Madura, saat Webinar Nasional SEVIMA: Best Practice Pembelajaran Online, Penyusunan Kurikulum, dan Bahan Ajar dengan Artificial Intelligence Gen-AI, Jum’at 21/03, yang dihadiri ribuan peserta.


Pakar SEVIMA ini juga menjelaskan bahwa tidak semua pekerjaan dosen bisa dilakukan oleh AI, karena AI hanya kecerdasan secara kognitif. Ia menyebut yang tidak bisa digantikan oleh AI yakni kemampuan berempati, pemahaman konteks, dan pembentukan hubungan mendalam. 


Untuk memfasilitasi AI bagi dunia pendidikan, Wahyudi bersama Dr. Alim Sumarno, M.Pd selaku Direktur Inovasi Pembelajaran Digital Universitas Negeri Surabaya yang juga Pakar SEVIMA, berbagi tiga tips memanfaatkan AI di Webinar SEVIMA. Berikut tipsnya:


*1. Susun RPS dan Bahan Ajar dengan Gen-AI*


Dosen bisa memanfaatkan Gen-AI untuk menyusun kurikulum dan bahan ajar, sehingga bisa menghemat tenaga dan waktu. Namun, bukan berarti dosen hanya menyerahkan AI begitu saja tanpa panduan yang tepat.


Dalam menyusun dokumen perencanaan perkuliahan, atau biasa disebut Rencana Pembelajaran Semester RPS, dosen harus bisa memandu AI dengan menginput kurikulum, capaian pembelajaran lulusan, serta taksonomi bloom kemampuan intelektual yang diingankan dosen untuk dikuasai mahasiswa.


"Jadi, dosen mengarahkan AI untuk bahan yang dibuat mau dibawa kemana," kata Wahyudi.


*2. Buat Perintah yang Jelas & Edit Setiap Hasil*


Senada, Alim Sumarno menjelaskan bahwa dalam memanfaatkan Gen-AI, perintah yang disampaikan harus jelas agar lebih terarah dan fokus. Masukan jenjang pendidikan saat membuat perintah membuat RPS, apakah S1, S2, atau S3. Karena akan berpengaruh pada keterampilan atau kemampuan kognitif yang akan dicapai oleh mata kuliah yang dituju.


Alim juga menambahkan  bahwa dosen harus memastikan akurasi fakta. Sumber data harus valid, dosen tidak boleh percaya begitu saja apa yang dibuat oleh AI, sebagai penulis buku harus kritis setiap apa yang ditulis AI.


Kemudian menyesuaikan dengan konteks dan gaya bahasa. Bahasa AI biasanya kaku, hal itu tergantung model AI yang digunakan. 


"Sehingga, dosen juga harus memperbaiki struktur dan koherensi agar lebih logis, runtut, dan nyaman dibaca. Serta menghilangkan bias dan kesalahan interpretasi agar lebih objektif. Dosen dan mahasiswa juga bisa memerintahkan misalnya, tulis dengan bahasa manusia," ujarnya.


*3. Manfaatkan SEVIMA AI*


Sebagai Education Technology, Wahyudi juga menjelaskan bahwa SEVIMA baru saja meluncurkan SEVIMA AI. AI ini dibuatkan khusus dengan kustomisasi spesifik untuk Perguruan Tinggi di Indonesia, terintegrasi dengan berbagai data akademik yang telah ada di Sevima Platform, dan memiliki pengurangan bias Bias Reduction karena didukung custom training seperti data tambahan sistem informasi akademik


Pengguna SEVIMA AI juga mendapatkan jawaban secara langsung dan instan atas berbagai kebutuhan dalam aplikasi maupun regulasi pendidikan tinggi, karena data-data seperti Kurikulum dan Capaian Pembelajaran bisa dihubungkan secara otomatis dari data yang ada di sistem akademik.


"Ada setidaknya 9 fitur SEVIMA AI, dengan harapan para anggota Komunitas SEVIMA, pengguna Sistem Akademik Terintegrasi SEVIMA Platform, bisa mendapatkan jawaban secara langsung dan instan atas berbagai kebutuhan dalam aplikasi maupun regulasi pendidikan tinggi. AI dapat diakses melalui Website: sevima.ai," pungkas Wahyudi.(thr)





Editor: taher

Wakil Kepala BP Batam Li Claudia Chandra Beri Atensi Serius Penanganan Banjir

On 13.12

Li Claudia Chandra saat instruksikan abak buahnya atasi banjir di Batam. Foto/Cindy


BATAM - Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra memberi atensi serius terhadap persoalan banjir yang terjadi akibat cuaca ekstrem beberapa hari terakhir.


Dalam rangka mengantisipasi dampak ke masyarakat, Li Claudia pun telah menginstruksikan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemko Batam serta Deputi di lingkungan BP Batam untuk bergerak cepat menangani bencana banjir yang melanda.


“Saya telah meminta OPD, Camat dan Deputi untuk segera turun mengecek titik-titik banjir. Kita ingin segera ada solusi agar persoalan ini tidak terulang di kemudian hari sehingga merugikan masyarakat,” tegas Li yang juga menjabat sebagai Wakil Walikota Batam, Jum'at (21/3/2025).


Ia juga meminta kerjasama dari seluruh pengusaha yang saat ini sedang melakukan kegiatan cut and fill untuk tetap memperhatikan kondisi lingkungan selama pengerjaan berlangsung.


Apabila imbauan ini diabaikan, pihaknya pun tidak segan-segan untuk meninjau ulang perizinan milik para pengusaha tersebut. 


“Saya harap, para pengembang (Developer) untuk membangun sesuai dengan perizinan yang mereka kantongi. Jangan ada pekerjaan yang tidak sesuai izin sehingga merugikan masyarakat,” tegasnya lagi.


Selanjutnya, Li juga meminta masyarakat Batam untuk berpartisipasi dalam penanganan banjir yang terjadi.


Salah satu caranya adalah dengan tetap menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan yang nantinya dapat memberikan dampak terhadap saluran drainase.


“Ini adalah persoalan kita semua. Mari sama-sama kita jaga Batam agar tidak ada persoalan yang dapat merugikan perekonomian,” pungkasnya. (thr)





Editor: taher

Deputi IV BP Batam Tinjau Progres Pembangunan Rumah Baru Warga Rempang di Tanjung Banon

On 13.00

Fary Djemy Francis Targetkan BP Batam Segera Bangun Fasum dan Fasos di Kawasan Tanjung Banon. Foto/Dipa


BATAM - Anggota Bidang Investasi dan Pengusahaan (Deputi IV) BP Batam, Fary Djemy Francis berkesempatan untuk meninjau langsung progres pembangunan rumah baru untuk warga terdampak pengembangan Kawasan Rempang Eco-City yang berlokasi di Tanjung Banon, Kamis (20/3/2025).


Dalam kunjungan kali ini, Fary ingin memastikan bahwa pengerjaan rumah di atas tanah seluas 500 meter persegi tersebut berjalan maksimal tanpa ada kendala.


“Kita akan berupaya agar pembangunan 350 unit rumah baru untuk warga bisa selesai. Laporan tim saat ini, sudah 101 rumah rampung dan 68 unit di antaranya telah ditempati warga yang dua hari lalu menerima SHM,” ujar Fary di sela kegiatan.


Fary menyebut, ada beberapa hal yang menjadi catatannya terhadap pengerjaan kawasan yang sedang berlangsung.


Satu di antaranya adalah pembangunan rumah ibadah untuk warga yang telah menempati rumah baru tersebut.


Meskipun saat ini telah tersedia tempat ibadah sementara bagi warga, namun politisi Partai Gerindra itu ingin penyediaan fasilitas sosial dan fasilitas umum dapat menjadi prioritas pembangunan kawasan ke depannya.


“Kami akan segera memfasilitasi pembangunan fasos dan fasum. Dengan tujuan, masyarakat jadi lebih mudah untuk melaksanakan ibadah. Ini menjadi hal penting yang perlu kita pikirkan bersama,” tambahnya lagi.


Pada kesempatan ini, Fary juga merinci jika pembangunan rumah baru di Kawasan Tanjung Banon akan berlangsung dua tahap.


Selain 350 unit rumah pada tahap pertama, BP Batam akan melanjutkan pembangunan rumah sebanyak 178 unit di tahap kedua.


Dengan harapan, warga yang saat ini menempati hunian sementara dapat segera pindah ke rumah baru mereka dan menerima SHM sebagaimana yang telah diterima oleh 68 KK sebelumnya.


“BP Batam bertugas untuk menyukseskan proyek Rempang Eco-City sebagai salah satu program prioritas nasional. Kami juga akan melakukan rapat dengan tim pokja terkait apa-apa saja yang menjadi kendala sehingga kita bisa berbagi peran dalam penyelesaiannya. Tujuannya tentu agar program strategis nasional ini bisa terealisasi dengan baik,” pungkasnya. (thr)





Editor: taher