EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Muhammad Rudi Bentuk Tim Terpadu Tangani Persoalan Buaya Pulau Bulan

On 18.24

Kepala BP Batam pimpin rapat pembentukan tim terpadu penanganan buaya lepas Pulau Bulan. Foto/Agam


BATAM - Kepala BP Batam sekaligus Wali Kota Batam, Muhammad Rudi membentuk Tim Terpadu untuk menangani persoalan lepasnya buaya dari penangkaran di Pulau Bulan, Batam.


Dalam rapat bersama Forkopimda, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Batam dan PT Perkasa Jagat Karunia (PJK), Rudi menyebut jika pembentukan tim ini merupakan gerak cepat pemerintah dalam merespons kekhawatiran masyarakat Batam.


“Ini peristiwa force majeure. Pemerintah melalui Tim Terpadu ini akan berupaya untuk menangani dampak dari persoalan yang ada,” ujar Rudi di Marketing Centre BP Batam, Juma’at (17/1/2025).


Ia menjelaskan bahwa Tim Terpadu terdiri dari personel TNI, Kepolisian, serta gabungan perangkat lainnya.


Dengan harapan, keterlibatan tim dapat memudahkan pencarian buaya penangkaran yang lepas di perairan sekitar Pulau Bulan.


“Target kita satu minggu. Metode penangkapannya pun juga harus sesuai aturan hukum yang berlaku karena buaya termasuk hewan yang dilindungi,” jelas Rudi lagi.


Orang nomor satu di Batam itu juga meminta agar PT PJK segera memperbaiki penangkaran buaya miliknya.


Bukan tanpa alasan, menurut Rudi, peristiwa ini menjadi persoalan besar apabila tidak mendapat atensi serius.


“Kalau tidak ada tindakan, peristiwa ini bisa memberikan pengaruh buruk terhadap kenyamanan dan sektor pariwisata. Oleh sebab itu, mesti ada evaluasi dari perusahaan agar tidak kembali terulang,” pesannya. 


Sementara, Pimpinan PT PJK, Toni Budiharjo mengungkapkan bahwa pihaknya telah membentuk 17 tim untuk menangkap buaya penangkaran yang lepas.


“Kami juga dibantu oleh masyarakat dalam pencarian buaya ini. Dengan dukungan tim terpadu pencariannya bisa maksimal sesuai target waktu yang telah disepakati,” ujarnya dalam rapat. (thr)






Editor: taher

Kejari Natuna Raih Juara 3 Lomba Video Kreatif Profil Daerah 3T di Rakernas Kejaksaan RI 2025

On 13.10

 

Piagam penghargaan untuk Kejari Natuna. Foto/Rusdi

NATUNA – Kejaksaan Negeri (Kejari) Natuna berhasil meraih penghargaan bergengsi sebagai Juara 3 dalam Lomba Video Kreatif Kategori Profil Daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T). 


Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Jaksa Agung Republik Indonesia, ST. Burhanudin, kepada Kepala Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau, Teguh Subroto, S.H., M.H., dalam acara penutupan Rapat Kerja Nasional Kejaksaan Republik Indonesia 2025 yang digelar di The Sultan Hotel & Residence, Jakarta. Kamis (16/01/2025). 


Penghargaan ini menjadi bukti nyata komitmen Kejari Natuna dalam memperkenalkan potensi wilayah 3T melalui karya kreatif. Lomba ini diselenggarakan sebagai bagian dari peringatan Hari Lahir Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum yang ke-42 pada tahun 2024.


Tidak hanya Kejari Natuna, penghargaan serupa juga diraih oleh Kejaksaan Tinggi Maluku sebagai Juara 1 dan Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe sebagai Juara 2. Ketiga pemenang ini dinilai mampu menyajikan kreativitas dan keunikan yang mencerminkan karakteristik daerah masing-masing.


Kepala Kejaksaan Negeri Natuna, Surayadi Sembiring, S.H., M.H., bersama jajaran Kejari Natuna menyaksikan momen penghargaan ini secara virtual melalui Zoom Meeting dari Aula Kantor Kejari Natuna. 


Acara tersebut turut dihadiri oleh para kepala seksi, kepala subbagian pembinaan, jaksa fungsional, dan seluruh pegawai Kejari Natuna.


Surayadi menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas pencapaian ini. 


“Penghargaan ini merupakan hasil kerja keras, kreativitas, dan dedikasi seluruh tim dalam memperkenalkan keindahan dan potensi Natuna sebagai bagian dari wilayah 3T. Kami berharap prestasi ini dapat memotivasi kami untuk terus berinovasi dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat serta pembangunan daerah,” ujarnya.


Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa daerah 3T memiliki potensi besar yang dapat dikembangkan dan diperkenalkan ke seluruh penjuru negeri. 


Semoga semangat berkarya ini terus menjadi inspirasi bagi seluruh jajaran Kejaksaan dalam mendukung pembangunan Indonesia yang lebih maju.(rus)





Editor: taher

Kualitas Air Baku Mulai Membaik, Distribusi Kembali Normal Secara Bertahap

On 22.16

Waduk Tembesi terpantau penuh pasca hujan deras sepekan terakhir di Kota Batam. Foto/Agam


BATAM - Curah hujan deras yang mengguyur Kota Batam beberapa waktu lalu menyebabkan penurunan kualitas air baku di Waduk Sei Harapan. Akibatnya sistem produksi di IPA Sei Harapan mengalami gangguan.


General Manager SPAM Hilir, Djohan Effendy mengatakan, saat ini BU SPAM BP Batam terus berkoordinasi dengan PT Air Batam Hulu dan PT Air Batam Hilir dalam memaksimalkan produksi air di IPA Sei Harapan.


"Ini adalah kejadian force majure. Kami dari BU SPAM BP Batam akan terus berupaya dalam meningkatkan produksinya. Saat ini, produksi air sudah jalan kembali dan akan kembali normal secara bertahap," ujarnya, Kamis (16/1/2025).


Sementara itu, Direktur PT Air Batam Hulu – Hilir (ABH – ABHi), Mujiaman Sukirno menjelaskan, penyebab turunnya kulaitas air baku Waduk Sei Harapan karena curah hujan yang tinggi. Akibatnya, lumpur yang berada di sekitar daerah tangkapan air mengalir ke waduk.


"Sampai dengan hari ini, kondisi waduk sudah mulai kembali normal, dengan kekeruhan 4-11 NTU. Dari sebelumnya, level kekeruhan 225 NTU," jelasnya.


Masih kata Mujiaman, IPA Sei Harapan kembali dioperasikan secara bertahap mulai Selasa (14/1/202) pagi. Pengoperasian ini dilakukan setelah dilakukan flushing dan air hasil produksi memenuhi persyaratan yang telah ditentunkan.


Mujiaman menambahkan, hingga Kamis (16/1/2025), kualitas air baku di Waduk Sei Harapan terus membaik dan kapasitas produksi telah mencapai 85 persen. Produksi ini tegas Muji, akan terus ditingkatkan secara bertahap, hingga kembali normal seperti sebelumnya.

 

"Saat ini pelanggan yang berada di daerah yang tinggi, masih dalam proses untuk normal. Untuk itu, pelanggan yang belum terjangkau melalui perpipaan, kami tetap mensiagakan permintaan air melalui truk tangki," tutupnya.(thr)






Editor: taher

Kehadiran SEZ Singapura-Johor: Peluang Baru bagi Pengembangan KEK Batam

On 20.23

Kawasan industri Batamindo terlihat dari udara tampak asti. Foto/Tari


BATAM - Kota Batam memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai salah satu motor penggerak roda perekonomian Indonesia, khususnya di wilayah barat.


Hal tersebut secara otomatis menjadikan KEK Batam sebagai penghubung Indonesia dengan pusat perdagangan global yang memperkuat integrasi ekonomi domestik guna mendorong konektivitas lintas wilayah.


Di mata dunia, KEK Batam dipandang sebagai rantai pasok global dan salah satu pusat industri maupun perdagangan yang kompetitif di Asia Tenggara. 


Lokasinya yang strategis dekat dari Singapura menjadikannya alternatif bagi perusahaan multinasional untuk beroperasi dengan biaya lebih rendah.


Meski memiliki posisi strategis, KEK Batam menghadapi tantangan seperti persaingan dengan kawasan serupa di negara lain, yakni pembentukan Special Economic Zone (SEZ) Singapura-Johor.


Menepis pemberitaan dan kekhawatiran yang beredar, BP Batam secara gamblang mengatakan akan menyikapi dengan serius kehadiran SEZ Singapura-Johor, dimana langkah tersebut diperkirakan akan meningkatkan intensitas persaingan ekonomi antarnegara.


“BP Batam memandang hal ini sebagai peluang strategis untuk menciptakan potensi ekonomi baru yang dapat mendorong pengembangan wilayah secara lebih optimal,” ujar Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, pada Kamis (16/1/2025).


Lebih lanjut ia mengatakan, persaingan ini juga menjadi motivasi bagi BP Batam untuk terus meningkatkan daya saing KEK yang ada, melalui penguatan infrastruktur, penyempurnaan kebijakan, dan kolaborasi strategis dengan berbagai pihak guna menarik lebih banyak investasi.


Diketahui saat ini BP Batam tengah mengelola tiga KEK, antara lain KEK Nongsa dan KEK Batam Aero Technic (BAT) yang diresmikan pada tahun 2021, serta KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam yang diresmikan pada tahun 2024 silam.


“Selain itu, diversifikasi industri melalui KEK juga kami dorong agar Batam ke depannya fokus pada sektor-sektor strategis dengan potensi pertumbuhan ekonomi tinggi seperti animasi, kesehatan, ekonomi kreatif, teknologi, logistik, maupun energi terbarukan,”


“Promosi dan branding internasional pun terus kami giatkan baik melalui pameran, forum investasi, maupun forum bilateral untuk memperkuat citra Batam sebagai destinasi investasi yang unggul,” pungkas Tuty.(thr)





Editor: taher

Terima Audiensi CREC, BP Batam Buka Sejumlah Peluang Investasi

On 07.51

Delegasi PT CREC mengunjungi BP Batam guna menjajaki investasi. Foto/Agam


BATAM - Badan Pengusahaan (BP) Batam menerima kunjungan audiensi dari PT China Railway Engineering Construction (CREC), di Marketing Center BP Batam, Rabu (15/1/2025). Dalam pertemuan itu, BP Batam menawarkan sejumlah peluang investasi di Kota Batam.


CREC merupakan perusahaan yang menangani konstruksi pembangunan proyek jalur kereta api di China maupun luar China. CREC berfokus pada investasi, pembangunan jalur kereta, hingga pengoperasian. Salah satu proyek yang sukses mereka bangun adalah, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung "Whoosh".


Kunjungan audiensi CREC ini, diterima langsung oleh Wakil Kepala BP Batam, Purwiyanto didampingi Anggota Bidang Kebijakan Strategis, Enoh Suharto Pranoto; Kepala Pusat Perencanaan Strategis, Fesly Abadi Paranoan; Direktur Pelayanan Lalu Lintas Barang, Surya Kurniawan Suhairi dan Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol, Ariastuty Sirait.


Purwiyanto mengatakan, dari pertemuan audiensi ini diharapkan adanya investasi yang bisa segera direalisasikan kedepannya. Investasi pertama adalah, pembangunan LRT di Kota Batam.


Sebagaimana Batam dengan jumlah penduduk yang mencapai 1,3 juta jiwa, termasuk kedalam klasifikasi kota metropolitan. Oleh karena itu, sebagai kota metropolitan membutuhkan dukungan transportasi yang modern. Masyarakat membutuhkan transportasi yang cepat, aman dan murah dalam beraktivitas.


Oleh sebab itu Kepala BP Batam, Muhammad Rudi menginisiasi adanya transportasi modern seperti LRT di Kota Batam. Dimana, pembangunan LRT ini akan dibagi menjadi 5 fase.


Untuk fase 1-2 menghubungkan dari Bandara Hang Nadim hingga Sei Jodoh melalui Batam Center; fase 3 dari Sekupang menuju Sei Jodoh; fase 4 dari Tanjung Uncang menuju Nongsa; dan fase 5 dari Bandara Hang Nadim menuju Punggur.


Selanjutnya, BP Batam juga menawarkan CREC peluang investasi dalam pembangunan Jalan Trans Barelang dan DAM Laut Pulau Galang. Dimana, pembangunan jalan serta DAM Laut ini merupakan dukungan atas Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City.


"Dari pertemuan ini, banyak yang didiskusikan. Mereka sangat tertarik dengan sejumlah peluang yang kita tawarkan. Semoga pertemuan ini menjadi awal dari investasi CREC di Kota Batam," ujar Purwiyanto.


Deputi General Manager PT China Railway Engineering Construction (CREC), Jiang Kuixian menyampaikan terima kasih atas kesempatan yang diberikan BP Batam. Dia mengakui jika Batam dilengkapi fasilitas LRT, Batam akan bisa menjadi kota yang maju seperti Shenzhen, China.


"Jadi tidak hanya di China, CREC sudah banyak sekali membantu pertumbuhan kota-kota diluar China. Kami berharap, bisa membantu Kota Batam untuk menuju hal yang sama," ujarnya. (thr)





Editor: taher