EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Dua Tim Dayung Batam Sabet Juara International Sea Eagle Boat Race 2025

On 11.35

Peserta lomba mengayuh sekuat tenaga untuk memenangkan Batam International Sea Eagle Boat Race. Foto/Kominfo Batam


BATAM – Dua tim kebanggaan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Batam tampil gemilang dan menjadi sorotan utama pada Batam International Sea Eagle Boat Race 2025, yang digelar dengan meriah, Minggu (30/11/2025).


Pada event yang kembali hadir setelah 12 tahun tidak terselenggara, Tim Bapenda 1 dan Tim Bapenda 2 menunjukkan performa di luar ekspektasi. Kedua tim tidak hanya tampil solid, tetapi juga mendominasi jalannya perlombaan hingga berhasil menyabet Juara 1 di dua kategori berbeda, Internasional/Umum dan Antar-OPD.


Sejak babak penyisihan, kualitas kedua tim sudah terlihat. Irama dayung yang teratur, kecepatan yang konsisten, serta keberanian menghadapi ombak menjadikan mereka unggul jauh dari para pesaing, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. 


Sorakan ribuan penonton di pesisir dan kondisi laut yang mulai bergelombang justru semakin memacu daya juang para atlet hingga mereka menembus garis akhir dengan meyakinkan.


Kepala Bapenda Kota Batam, Raja Azmansyah, tak menyembunyikan rasa bangganya atas pencapaian tersebut.


“Alhamdulillah, kemenangan ini menjadi tambahan energi bagi seluruh tim. Kami berharap para atlet Bapenda terus berkembang dan bisa berlaga di level lebih tinggi seperti PON, Sea Games, dan event besar lainnya,” ujarnya.


Ia menambahkan bahwa keberhasilan ini bukan hanya soal gelar yang diraih, tetapi juga tentang membangun mental juara bagi para atlet Bapenda.


“Semoga mereka semakin percaya diri, terus berlatih, dan mampu membawa nama Kota Batam ke ajang nasional maupun internasional,” lanjutnya.


Perlombaan sendiri dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Batam, Firmansyah, mewakili Wali Kota Amsakar Achmad dan Wakil Wali Kota Li Claudia Chandra. 


Area Pesisir Elang-Elang Laut dipenuhi pengunjung yang tak hanya menyaksikan balapan, tetapi juga menikmati aneka pertunjukan budaya, hiburan pesisir, hingga bazar UMKM yang ikut menggerakkan ekonomi warga.


Kemenangan ganda Bapenda kali ini menjadi bukti nyata keseriusan Pemerintah Kota Batam dalam memperkuat sport tourism sebagai bagian dari identitas kota berbasis maritim. 


Prestasi tersebut sekaligus menandai kebangkitan olahraga bahari di Batam, menghadirkan gelombang optimisme baru dari laut yang kembali hidup dengan kompetisi.(brs)




Editor: teguh

Sidak TKA Ilegal Dihalangi, DPRD Batam Kecam Tindakan PT Jaya Electrical Energy

On 21.27

Adu mulut anggota dewan Batam dengan sekurity terjadi lantaran upaya sidak dihalangi. Foto/Hasan


BATAM - Komisi I DPRD Kota Batam melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke PT Jaya Electrical Energy terkait Tenaga Kerja Asing (TKA) yang diduga tidak memiliki dokumen resmi.

Sidak tersebut dipimpin Sekretaris Komisi I, Anwar Anas, bersama sejumlah anggota Komisi, di antaranya Dr. Muhammad Mustofa SH MF, Muhammad Fadhli SE, Tumbur Hutasoit SH, Jimmi Siburian SH, dan Jimmi Simatupang ST.

Namun upaya para wakil rakyat untuk masuk ke lokasi perusahaan tidak membuahkan hasil. Rombongan Komisi I dihalangi oleh petugas keamanan perusahaan yang menutup pagar utama. Upaya komunikasi yang dilakukan juga tidak berhasil, karena pihak manajemen menolak menerima kunjungan tersebut.

Anwar Anas menyampaikan kekecewaannya atas tindakan manajemen perusahaan yang dinilai tidak kooperatif. Menurutnya, sidak merupakan bagian dari fungsi pengawasan DPRD yang dijalankan sesuai ketentuan perundang-undangan.

“Kita bekerja sesuai peraturan perundang-undangan. Yang namanya sidak tidak perlu kita memberi tahu. Namanya kan inspeksi mendadak,” tegasnya.

Anwar Anas menambahkan, sikap tertutup pihak perusahaan justru memperkuat dugaan adanya praktik TKA ilegal di PT Jaya Electrical Energy. Ia menegaskan pihaknya akan segera memanggil manajemen perusahaan untuk Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dan menghadirkan instansi terkait guna memperjelas persoalan tersebut.

“Kami akan segera memanggil manajemen untuk RDPU, dan menghadirkan instansi terkait,” ujarnya.(rud)




Editor: teguh

Momentum Akhir Tahun, Suzuki Perkuat Akselerasi Pasar dengan Pembaruan Produk di GJAW 2025

On 13.29

Booth Suzuki di Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025 menampilkan deretan produk yang telah diubh. Foto/SIS


TANGERANG - Menjelang penutup kalender bisnis tahun 2025, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) kembali menunjukkan eksistensi dan komitmennya dengan berpartisipasi di Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025. Kehadiran Suzuki kali ini mencerminkan solusi mobilitas yang lengkap melalui kurasi display produk serta rancangan booth penuh pengalaman imersif sekaligus interaktif.


Booth Suzuki di GJAW 2025 didesain secara cermat sebagai destinasi wajib. Suasananya menampilkan sinergi antara desain fungsional dan teknologi yang elegan, dengan sorotan utama pada peluncuran Grand Vitara minor change. 

Dony Ismi Saputra, Deputy of Sales & Marketing Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales, menyatakan, “GJAW 2025 merupakan platform strategis bagi kami untuk menghadirkan solusi mobilitas adaptif dan berkualitas. Kami membawa portofolio lengkap yang menawarkan efisiensi, kenyamanan, serta adopsi teknologi terbaru yang sejalan dengan aspirasi masyarakat urban. Lebih dari sekadar menampilkan produk, kami berkomitmen untuk menyediakan aktivitas yang memungkinkan pengunjung berinteraksi intensif dan menghargai inovasi fundamental dari Suzuki.” 

Pada perhelatan GJAW, Suzuki menampilkan rangkaian model yang mencerminkan kekuatan pasar serta diversitas solusi mobilitas. Segmen SUV diwakili Grand Vitara dan Fronx, keduanya memadukan karakter desain elegan dengan performa responsif. New XL7 Hybrid Alpha Kuro hadir sebagai simbol akselerasi elektrifikasi sekaligus langkah progresif Suzuki dalam menyediakan opsi ramah lingkungan.
Untuk kebutuhan mobilitas urban, S-Presso menjadi pilihan kompak nan gesit.

Sementara New Carry tetap tampil sebagai mitra usaha terpercaya sekaligus pilar penting bagi pertumbuhan pelaku usaha mikro. Keseluruhan line-up ini menegaskan kapabilitas Suzuki dalam melayani spektrum kebutuhan luas, dari keluarga modern hingga sektor niaga yang membutuhkan kendaraan andal.

Guna memperkaya interaksi selama GJAW, booth Suzuki disulap menjadi ruang pengalaman menyenangkan dan berkelas. Pengunjung dapat menikmati AI Photo Booth untuk menciptakan kenangan digital, Driving Simulator dengan sensasi berkendara realistis, serta Remote Control Games Jimny sebagai hiburan untuk seluruh kalangan. Suzuki juga menyiapkan merchandise eksklusif sebagai bentuk apresiasi kepada pengunjung. 

Suzuki percaya GJAW 2025 akan menjadi katalisator kuat dalam meningkatkan minat konsumen terhadap produk-produk unggulan sekaligus memperkuat strategi pertumbuhan jangka panjang.

“Kami mengundang publik untuk memanfaatkan momen GJAW 2025, khususnya untuk mengunjungi booth Suzuki. Calon konsumen masih memiliki waktu untuk menentukan pilihan kendaraan baru mereka sebelum pergantian tahun. Kunjungan ke booth akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi semua,” tutup Dony.(thr)






Editor: teguh

Jaga Alam dan Investasi di KPBPB, BP Batam Kuatkan Komitmen Bersama 21 FKPD Unsur Pengamanan

On 16.49

Nota kesepakatan bersama jaga alam dan iklim investasi di KPBPB Batam. Foto/Nova


BATAM - BP Batam menggelar Rapat Koordinasi dan Komitmen Bersama 21 FKPD dalam rangka mengukuhkan sinergitas dan soliditas unsur pengamanan dalam menjaga investasi dan wilayah KPBPB Batam.


Kepala BP Batam Amsakar Achmad dan Wakil Kepala BP Batam Li Claudia Chandra memimpin penandatanganan Komitmen Bersama, diikuti dengan 21 Komandan Utama FKPD terkait dengan pengamanan.


Komitmen Bersama dibuat dalam rangka pengamanan Kawasan yang lebih efektif dengan pola koordinasi lintas instansi yang cepat dan konsisten. 


Hal ini diharapkan dapat menguatkan pencegahan aktivitas illegal, penanganan konflik yang antisipatif, edukatif dan menimbulkan efek jera bagi para perambah liar, pencemaran, dan aktivitas illegal guna menjaga Kawasan hutan Batam sebagai aset strategis negara.


Kepala BP Batam Amsakar Achmad mengapresiasi atas langkah dan upaya bersama Tim Terpadu yang diinisiasi oleh Direktorat Pengamanan  Aset BP Batam dalam melakukan pengamanan aktivitas dan kegiatan illegal di Kota Batam.


“Era tata kelola pemerintahan sekarang adalah era yang mengesampingkan ego sektoral dan mengutamakan sinergi dan kolaborasi bagaimana agar program Pembangunan bisa terlaksana. Saya berterima kasih atas keberhasilan seluruh stakeholders yang hadir, maka Batam menjadi aman dan kondusif," kata Amsakar di Grand Mercure Hotel Batam, Selasa (18/11/2025).


Namun demikian ia menitipkan pesan kepada seluruh FKPD yang hadir bahwa sinergi ini tidak berhenti begitu saja. Batam sebagai pusat industri dan investasi dengan target capaian ekonomi di atas 2% dari pertumbuhan nasional, memiliki segudang potensi yang luar biasa. 


Bersamaan dengan hal tersebut, Batam memiliki tantangan dalam ancaman perambahan hutan, pencemaran lingkungan, dan aktivitas illegal lainnya. 


Amsakar berharap penandatanganan komitmen bersama ini, dapat meningkatkan sinergi dan soliditas dalam mengamankan Kawasan KPBPB Batam.


“Hari ini menjadi komitmen dan penanda pengamanan kawasan yang lebih efektif dan soliditas yang makin erat antar sectoral sehingga dapat meningkatkan respons cepat terhadap potensi dan gangguan keamanan.” Imbuh Amsakar.


Sementara itu, Wakil Kepala BP Batam Li Claudia Chandra menambahkan bahwa komitmen hari ini merupakan upaya tegas BP Batam dalam menyusun langkah aksi bersama untuk pengamanan Kawasan KPBPB Batam yang aman, kondusif dan inklusif.


“Kami telah banyak turun ke lapangan dan melihat secara langsung potensi gangguan keamanan dan aktivitas illegal. Hal ini menjadi perhatian serius bagi BP Batam dalam rangka upaya bersama menjaga keamanan wilayah dan menjaga kelestarian alam kita agar tetap seimbang.”


Lebih lanjut Li Claudia juga berpesan kepada masyarakat agar bersama mencintai Kota Batam dengan memanfaatkan alam secara benar dan bijak. 


“Mari bersama kita jaga hutan dan alam kita. Kawasan Hutan adalah wilayah yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai Hutan Tetap untuk menjaga ketersediaan alam, air dan udara. Aktivitas illegal dapat meningkatan Risiko Bencana Alam Erosi dan sedimentasi Banjir dan tanah longsor.” Pungkas Li Claudia Chandra.


Kegiatan turut menghadirkan narasumber dari Ditreskrimsus Polda Kepulauan Riau, Detasemen Polisi Militer I/6 Batam Kepri, dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kepri.


Penandatanganan Komitmen Bersama diikuti oleh 23 Komandan Utama FKPD, sebagai berikut :


1. Kepala BP Batam

2. Wakil Kepala BP Batam

3. Kapolda Provinsi Kepri

4. Komandan Kodaeral IV

5. Direktur Pengamanan Aset

6. Dansat Brimobda Polda Kepri

7. Direktur Reserse Kriminal Khusus

8. Direktur Samapta Polda Kepri

9. Kapolresta Barelang

10. Dandim 0316/Batam

11. Danlanud Hang Nadim Batam

12. Kasatpol PP

13. Kepala Pangkalan PSDKP Batam

14. Kepala Pangkalan Bakamla Batam

15. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam

16. Kepala BKSDA Batam

17. Kepala DLHK Provinsi Kepri

18. Kepala Kanwil BPN Provinsi Kepri

19. Denpom I/6 Batam

20. Dendom AL

21. Dansatpom AU

22. Danyon Infanteri 136 Raider/TS

23. Danyon Marinir 10 Sby (nva)





Editor: teguh

Suzuki Indonesia Ekspor Fronx dan Satria, Perkuat Pusat Produksi di Asia Tenggara

On 12.37

Peluncuran perdana ekspor unit Suzuki Fronx dan Satria dari pabrik Suzuki Indonesia Cikarang. Foto/SIM


CIKARANG - PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) resmi menandai babak sejarah baru dengan memulai ekspor perdana dua model secara sekaligus, Suzuki Fronx dan Suzuki Satria. Seremoni yang digelar di fasilitas Plant Cikarang berperan mempertegas posisi Suzuki Indonesia selaku basis produksi serta ekspor kedua model tersebut untuk wilayah Asia Tenggara. Momen strategis ini penting sebagai pembuktian kapabilitas Suzuki beserta ekosistem rantai pasok pendukung pada kancah industri otomotif nasional maupun global.


President Director PT Suzuki Indomobil Motor - PT Suzuki Indomobil Sales, Minoru Amano, mengemukakan pencapaian dibalik peresmian tersebut. “Ekspor perdana Fronx dan Satria adalah bentuk nyata dari kesiapan Indonesia untuk bersaing pada pasar Internasional. Kami memproduksi kendaraan berstandar global serta mampu menyesuaikan dengan regulasi negara tujuan. Langkah maju ini menegaskan peran Indonesia sebagai salah satu basis produksi strategis Suzuki di Asia Tenggara.”

Komitmen strategis tersebut mendapat dukungan penuh dari Pemerintah melalui kehadiran Wakil Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Faisol Riza. Keterlibatan Pemerintah pada seremoni turut menegaskan sinergi kuat antara regulator dan pelaku industri. Dengan memperkuat ekspor, Suzuki menunjukkan kapabilitas beserta daya saing yang lebih handal ditengah kompetisi merek serta bisnis otomotif dalam negeri.

Sebagai kontributor ekspor sektor manufaktur (non-migas), Suzuki memproyeksikan pendapatan dari kedua produknya sanggup memberikan injeksi positif bagi devisa negara. Jenama asal Jepang yang telah lama membangun industri di Indonesia ini menargetkan bisa mengapalkan Fronx sejumlah 30.000 unit serta Satria sebanyak 150.000 unit. Angka tersebut dihitung mewakili target volume kumulatif pengiriman ke luar negeri sampai dengan tahun 2027.

Proyeksi kuantitas tersebut juga menempatkan masing-masing produk sebagai model strategis. Menurut kalkulasi internal, Fronx digadang akan berkontribusi sekitar 30% terhadap ekspor mobil Suzuki hingga 2027. Sedangkan Satria disinyalir mampu mencapai kontribusi lebih kurang 60% dari keseluruhan ekspor sepeda motor Suzuki dengan durasi yang sama.

Pada tahap awal, kawasan Asia Tenggara akan menjadi destinasi utama ekspor Fronx dan Satria. Suzuki memilih Fronx untuk menjawab tren SUV global yang saat ini bertumbuh. Sedangkan Satria dapat memenuhi hasrat publik sejumlah negara terhadap sepeda motor performa tinggi.

Ekspor, sebagai salah satu aktivitas bisnis Suzuki juga menjadi simbolisasi membanggakan atas kerja keras dan dedikasi proses produksi hingga menghasilkan produk berkualitas. Dibalik wujud kendaraan yang terlihat, Suzuki mampu mengupayakan rata-rata kandungan komponen dalam negeri lebih kurang 63% untuk Fronx, serta lebih kurang 82% bagi Satria. Kondisi tersebut sekaligus menyimpan makna yaitu kesiapan mitra rantai pasok lokal dari segi kualitas maupun kuantitas.

Minoru Amano menegaskan kembali komitmen investasi dan ekspor Suzuki. "Setiap unit yang kami kirimkan ke pasar mancanegara adalah representasi kompetensi industri serta kepercayaan terhadap kualitas tenaga kerja Indonesia. Ekspor ini tidak hanya memperluas jejak bisnis global Suzuki, tetapi juga memberikan multiplikasi manfaat ekonomi bagi ekosistem pemasok lokal, sumber daya manusia, hingga perekonomian nasional. Kami akan terus memperkuat sekaligus mengamankan posisi sentral Indonesia di panggung otomotif dunia," tutupnya.

Kiprah Ekspor Suzuki Indonesia

Selain mengekspor Fronx dan Satria terbaru, Suzuki juga telah menjalankan bisnis tersebut sejak tahun 1993 silam. Sejarah ekspor dimulai dengan pengiriman model ekspor perdana yaitu Carry Futura serta RC100. Konsistensi Suzuki pada kegiatan usaha ini merupakan bukti keseriusan perusahaan secara jangka panjang.
Upaya pemenuhan kebutuhan kendaraan ke luar negeri tertuang dalam target jumlah ekspor. Pada tahun 2025 sendiri, Suzuki menargetkan dapat mengirim sekitar 40.000 unit mobil dan 30.000 unit sepeda motor. Kendaraan tersebut dibagi menjadi 2 kategori yaitu Completely Built Up (CBU) serta Completely Knock Down (CKD).

Sejak tahun 1993, Suzuki telah berhasil mengekspor lebih dari 0,8 juta mobil dan 1,5 juta sepeda motor. Masifnya volume tersebut tersebar ke lebih dari 100 negara destinasi ekspor, meliputi region Asia, Amerika Latin, Timur Tengah, Oseania, Afrika hingga Eropa. Hampir seluruh model mobil maupun sepeda motor yang pernah dan masih diproduksi oleh Suzuki Indonesia turut diandalkan untuk memenuhi permintaan global.

Kesiapan Ekosistem Industri Suzuki Indonesia sebagai Penyokong Ekspor

Kebutuhan terhadap kestabilan pasokan kendaraan yang akan diekspor telah dihitung matang oleh Suzuki lewat pengoperasian fasilitas produksi dengan sistem maupun teknologi mutakhir. Saat ini, Suzuki memfokuskan manufaktur mobil penumpang melalui Plant Cikarang, sedangkan mobil niaga di Plant Tambun 2. Secara terpisah, pembuatan sepeda motor dilakukan pada Plant Tambun 1. Seluruhnya beroperasi secara aktif pada wilayah Bekasi, Jawa Barat. 

Guna mengaktualisasikan keberlanjutan industri yang komprehensif, Suzuki tercatat telah menanamkan investasi lebih dari 22 triliun rupiah sejak awal berdiri. Secara bertahap, Suzuki terus meningkatkan kelengkapan fasilitas agar semakin mupuni. Sejak beberapa tahun terakhir, Suzuki telah mampu melakukan proses produksi secara lengkap, yaitu mulai dari pressing, welding, painting, assembling, hingga final inspection. Secara bersamaan, Suzuki juga membuat mesin, transmisi, dan kursi sendiri melalui fasilitas powertrain serta seat.

Rangkaian industri Suzuki mampu berjalan lancar berkat ekosistem utama yang telah mendukung, seperti keberadaan lebih dari 800 mitra pemasok. Sisi membanggakan dari rekanan tersebut diketahui perusaahaan lokal didominasi oleh investor domestik hingga 55%. Lebih spesifik lagi, 32% di dalamnya masuk dalam kategori Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Dalam menghadirkan produk anyar seperti Fronx, Suzuki mengambil langkah penting dengan menambah peralatan manufaktur yang lebih modern. Model ini dibuat dengan robot-robot canggih, serta melewati fase pengetesan untuk teknologi terbaru seperti Advanced Driving Assistance System. Ditambah 3D scanning guna memastikan kepresisisan body kendaraan selalu konsisten sesuai standar.

Kinerja Suzuki selain pada proses produksi, juga diwujudkan melalui perolehan status Authorized Economic Operator (AEO). Sertifikasi dari Direktorat Jenderal Bea Cukai tersebut mengisyaratkan bahwa Suzuki merupakan perusahaan yang patuh dan kooperatif dengan regulasi yang berlaku.(thr)






Editor: teguh

Panas Perselisihan Gaji Buruh PT VRS Mechanical Engineering, Ini Tanggapan Dewan Batam

On 13.37

Ketua Komisi IV Dandis Rajagukguk saat memimpin rapat mediasi perselisihan haji buruh. Foto/Hasan


BATAM – Komisi IV DPRD Kota Batam menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) terkait perselisihan gaji antara pekerja dan manajemen PT VRS Mechanical Engineering Batam.


Rapat dipimpin langsung oleh Ketua Komisi IV Dandis Rajagukguk ST dan dihadiri sejumlah anggota Komisi IV. RDPU tersebut juga menghadirkan perwakilan dari Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, UPT Pengawasan Tenaga Kerja Provinsi Kepulauan Riau, manajemen PT Usda Seroja Shipyard & Shipping, manajemen PT VRS Mechanical Engineering Batam, serta perwakilan mantan pekerja Dedi Saputra dan kawan-kawan.

Suasana rapat sempat memanas ketika para pekerja menyoraki penjelasan pihak manajemen terkait pembayaran gaji yang belum diterima.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi IV Dandis Rajagukguk berusaha menenangkan suasana dan menggali keterangan dari kedua belah pihak untuk mendapatkan gambaran utuh mengenai permasalahan yang terjadi.

Dandis juga menanyakan perkembangan penanganan kasus tersebut di Disnaker Kota Batam, termasuk langkah-langkah yang sudah dilakukan untuk menyelesaikan sengketa hubungan industrial itu. Ia menegaskan bahwa Komisi IV berkomitmen menengahi permasalahan ini agar seluruh pihak—baik perusahaan maupun pekerja—dapat menerima hasilnya secara adil.

“Komisi IV berupaya memfasilitasi dan menjembatani agar penyelesaian dapat dilakukan secara musyawarah. Kami berharap semua pihak menghormati proses ini,” ujar Dandis.

Namun, hingga rapat berakhir, belum tercapai kesepakatan antara pihak manajemen dan mantan pekerja. Komisi IV pun menyampaikan akan melanjutkan upaya mediasi, termasuk dengan menjadwalkan pertemuan lanjutan dan kunjungan langsung ke perusahaan untuk melihat kondisi di lapangan serta memastikan penyelesaian berjalan sesuai aturan ketenagakerjaan yang berlaku.(rud)





Editor: teguh

Sukses Walikota Cup 2025, DPRD Batam Dukung Penuh Askot PSSI Gelar Turnamen  Sepakbola Cari Bibit Unggul Pesepakbola

On 18.02

Askot PSSI audiensi dengan DPRD Batam. Foto/Hasan


BATAM - Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Kota Batam, Rival Pribadi, SH menerima kunjungan audiensi dari Pengurus Askot PSSI (Asosiasi Kota Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) Batam. Pertemuan berlangsung di Ruang Rapat Serbaguna DPRD Kota Batam, Selasa (11/10/2025).


Audiensi ini membahas berbagai agenda serta masukan terkait pengembangan olahraga sepakbola di Kota Batam, termasuk evaluasi pelaksanaan turnamen serta rencana penyelenggaraan kegiatan olahraga pada tahun mendatang.

Dalam keterangannya, Rival menyampaikan bahwa Askot PSSI secara khusus menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan DPRD Kota Batam dalam penyelenggaraan Walikota dan Wakil Walikota Batam Cup 2025 yang berlangsung di Stadion Temenggung Abdul Jamal beberapa waktu lalu.

“Kita apresiasi semangat rekan–rekan pengurus Askot PSSI Kota Batam. Hasil evaluasi dari suksesnya penyelenggaraan Walikota dan Wakil Walikota Cup lalu semakin menyalakan semangat untuk menambah event turnamen,” ujar Rival.

Selain itu, sejumlah usulan disampaikan terkait rencana penyelenggaraan event turnamen rutin serta persiapannya pada tahun depan. Rival juga menegaskan bahwa aspirasi tersebut akan diteruskan kepada pimpinan DPRD dan pemerintah kota.

“Tentu masukan ini akan kami bawa ke pimpinan dan rekan–rekan DPRD serta pemerintah kota. Juga dibahas bagaimana penglibatan pihak swasta untuk ikut mengembangkan sepakbola di Kota Batam,” tutupnya.

Audiensi tersebut menjadi langkah awal memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah dan organisasi olahraga untuk mendorong prestasi dan pembinaan sepakbola di Kota Batam.(rud)





Editor: teguh