TANJUNGPINANG_ Berdasarkan laporan yang diterima Badan SAR Tanjungpinang dari Air Traffick Control (ATC) bandara Raja Ali Haji (Tanjungpinang) Kamis pukul 087.07 Wib Kamis pagi, kepala seksie Potensi Kantor Basarnas Tanjungpinang Nofriandi mengungkapkan penyebab jatuhnya pesawat karena kerusakan mesin diudara setelah 7 menit terbang dari bandara Hangnadim-Batam. Kepada SH di kantor Basarnas Kamis siang, Nofriandi menyatakan petugas ATC bandara Raja Ali Haji Tanjungpinang menyebutkan pesawat latih Cessna 152 jatuh di sekitar perairan Bintan. Pesawat latih milik PT.Aviasi Sulusi Prima tersebut, tidak bisa dihubungi lagi diudara mulai pukul 07.10 Wib, setelah terbang dari bandara Hangnadim-Batam pukul 07.00 Wib. Pihak ATC menyebutkan lokasi kejatuhan pesawat Cessna 152 berada pada posisi koordinat 01.01N-104.11E, wilayah perairan Bintan.
Sebelumnya dikatakan, instruktur penerbang Capt.Pilot Lidya sempat mengimformasikan pesawat yang dipakai melatih siswa penerbangnya Ki Agus Nabil “trouble engine,” atau mengalami kerusakan mesin. Di dalam pesawat, katanya, hanya Capt.Lidya dengan Ki Agus Nabil yang diajari menerbangkan pesawat. Ternyata benar, berdasarkan data yang diperoleh setelah pesawat jatuh ditemukan di bibir pantai Pulau Ngenang, perairan Bintan, didalam pesawat hanya Capt.Lidya dengan Ki Agus Nabil siswa penerbang. Tapi tempat tinggal dan kemana dibawa setelah diantar nelayan dari lokasi kejadian ke pelabuhan telaga Punggur Batam, tidak diketahui kemana pergi. Apakah ke kantor cabang PT.Aviasi Solusi Prima di Batam, atau kembali ke Jakarta.
Dalam catatan SH dan kepri Update.com, sudah dua pesawat latih milik perusahaan swasta jatuh di wilayah Kabupaten Bintan, Kepuluan Riau. Pertama sekali, (12/2/2011) pesawat latih jenis Cassa 212-100 milik PT Sabang Merauke Air Carter (SMAC) jatuh di hutan Kampung Kampe, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Pesawat naas bernomor registrasi PK-ZAI itu jatuh sesaat setelah tinggal landas dari Bandara Internasional Hang Nadim Batam dan menewaskan lima crew, yakni dua pilot dan tiga teknisi masing–masing bernama Fadhlul Karim, Reza Bakalu, Syarul Nasution, Sutanto, dan Suroto. Bagian depan pesat jatuh menghujam ke tanah lumpur sedalam empat meter.
Pesawat Cassa itu diberitahukan lepas landas dari Bandara Hang Nadim pukul 13.18 WIB, melakukan fligh training dan hilang kontak dari radar sekitar pukul 13.40 WIB. Sampai saat ini penyebab jatuhnya pesawat itu juga tidak dapat diketahui masyarakat dari pihak KNKT. Pesawat yang diterbangkan Capt.Fadlul Karim dengan empat awak lainnya kehilangan kontak di perairan Berakit-Kabupaten Bintan pada posisi R010 dengan jarak 15 Nautical Mile dari Kota Tanjungpinang. ( Parlyn Manungkalit )
EKONOMI
- Tarif Listrik Industri Naik, Usep RS : PLN Batam Surati Kementerian ESDM Tinjau Kembali HGBT
- BP Batam Terima Kunjungan Kedubes Inggris, Kuatkan Hubungan Bilateral dan Partnership
- PLN Batam Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Bangkit Tanpa Sandaran Subsidi
- 4 STS Crane Baru Tingkatkan Kapasitas Pelabuhan Batu Ampar ke 900.000 TEUs
NASIONAL
- Wakili Presiden Prabowo, Deputi IV BP Batam Sampaikan Kesan Mendalam Pasca Pelantikan Paus Leo XIV di Vatikan
- Presiden Prabowo Tugaskan Deputi BP Batam Hadiri Pelantikan Paus Leo XIV di Vatikan
- Kapoldasu Diminta Beri Reward Tim Irwasda Pembasmi Narkoba di Asahan
- SMSI Tunjukkan Peran Strategis Media Siber Lokal dalam Peringatan Hari Kebebasan Pers Sedunia
POLITIK
- Prabowo Panggil Jajaran Pimpinan BP Batam Bahas Langkah Strategis Percepatan Investasi
- Wakil Kepala BP Batam Minta Rieke Tak Sebar Hoax Kekerasan-Kriminalisasi Warga Rempang
- Ketum Forum Pemred SMSI Kecam Pernyataan Hasan Nasbi, Beri Saran agar Lebih Bijak
- Kepala BP Amsakar Achmad dan Wakilnya Hadiri Rapat Paripurna DPRD Kota Batam
