Awal kericuhan terjadi saat petugas yang dihadiri puluhan saksi mengetahui kotak suara di TPS 22 Alam Raya tidak bersegel. Setelah dibuka, di dalam kotak suara tersebut hanya berisikan Fom C, dan rekapan hasil suara. Sedangkan seluruh surat suara dari ratusan surat suara tersebut raib tanpa jejak.
Mengetahui hal tersebut, salah satu anggota PPS Belian menghubungi KPPS TPS 22 untuk hadir seketika itu juga agar dapat memberikan klarifikasi terkait hilangnya surat suara. Namun ketua KPPS, tersebut tidak datang.
Protes tersebut, pertama kali dilakukan oleh saksi dari DPD RI Hardi S Hood, Wawan, yang merasa keberatan hilangnya ratusan surat suara di TPS 22 Alam Raya dan meminta dibuatkan berita acara kehilangan.
"Harus ada berita acara kehilangan, untuk diketahui KPU. Kalau tidak kami tidak terima," ujarnya kala itu.
Hasil keputusan sementara kala itu, untuk TPS 22, Alam Raya dipinggirkan sejenak untuk dilanjutkan penghitungan rekapitulasi surat suara TPS lainnya.
Ketua PPS Belian, Ali Mahmud yang dikonfirmasi wartawan, meminta untuk menanyakan langsung hal tersebut ke KPPS 22, Alam Raya.
"Coba tanyakan kepada ketua KPPS nya, dimana diletakkannya surat suara itu. Di sini kita hanya membuka," katanya singkat.
Selain surat suara TPS 22 raib ditelan bumi, rekapitulasi surat suara juga bermasalah pada TPS 44, 45, Buana Regency dan TPS 77, Botania Garden yang ditolak petugas PPS Belian pada Kamis (10/4/2014) sekitar pukul 4.30 wib karena ketiga KPPS TPS tersebut salah dalam perhitungan suara yang juga tanpa segel. (boy)
