EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Harga Cabai Mahal Warga Batam Pilih Tak Menyambal

 

[caption id="attachment_2569" align="alignleft" width="300"]Sejumlah komoditi bahan pokok seperti cabai di Batam, terus melambung harganya. Ft. ist Sejumlah komoditi bahan pokok seperti cabai di Batam, terus melambung harganya. Ft. ist[/caption]

BATAM - Ironis, di tengah hingar bingar bagi-bagi kekuasaan di eksekutif dan DPR dan DPRD, masyarakat kini justru kebingungan. Pemicunya akibat sejumlah kebutuhan pokok terus merambat naik bak roket Israel menghantam bangsa Palestina.

 

Komoditi pangan seperti sayur-sayuran, cabai dan kebutuhan pokok lainnya di sejumlah pasar di Batam makin menggila harganya.

 

Seperti pantauan di pasar Sentosa Plaza Sagulung, Selasa (11/11). Cabai merah keriting misalnya dijual Rp 80 ribu per kg dari sebelumnya yang hanya Rp 30 ribu per kg. Begitu pun dengan cabai rawit keriting naik menjadi Rp 50 ribu per kg dari sebelumnya Rp 20 ribu per kg. Akibatnya para konsumen mengeluh.

 

"Harga BBM belum dinaikkan saja, semua barang sudah naik. Kalau seperti ini mana bisa menyambal," ujar Eka, warga Sagulung ditemui kepriupdate.com.

 

Guna menyiasati mahalnya harga cabai, Santi, ibu rumah tangga lainnya mengaku harus memutar otak. Salah satunya dengan membeli cabai rawit batak atau rawit jawa yang rasanya pedas walau makan satu buah.

 

"Tapi mana enak kalau makannya pakai cabai kelutukan. Seperti makan gorengan saja. Ini lah kalau presidennya Jokowi, semua subsidi rakyat mau dicabut dan harganya dilempar ke pasar bebas," sesalnya. (arya)