EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Salman Al Farisi Sang Pencari Kebenaran

KEPRIUPDATE.COM - Dari Persi datangnya sosok pahlawan Islam Salman Al Farisi. Dan dari Persi pula agama Islam nanti dianut oleh orang-orang mu'min yang tidak sedikit jumlahnya.

 

Dari kalangan mereka muncul pribadi-pribadi istimewa yang tiada taranya, baik dalam bidang keilmuan dan keagamaan, maupun dalam ilmu pengetahuan dan keduniaan. Awalnya ia seorang Nasrani dan masuk Islam dengan meninggalkan segala harta kekayaan luar biasa dari orang tuanya.


 

Salman merupakan ahli perang yang terbukti mampu membuat musuh Allah yakni tentara Quraisy dan Ghathfan serta Bani Quraidlah (Yahudi) tak berdaya sewaktu akan menyerang kaum muslimin di Kota Madinah saat bersama Rasulullah SAW. Dia juga amat sederhana dan zuhud terhadap dunia, mengapa?

 

Diriwayatkan oleh Hisyam bin Hisan dari Hasan; "Tunjangan Salman sebanyak 5 ribu setahun (gambaran kesederhanaannya) ketika ia berpidato di hadapan 30 ribu orang separuh baju luarnya (aba'ah) dijadikan alas duduknya dan separuh lagi menutupi badannya. Jika tunjangannya keluar, maka dibagi-bagikannya sampai habis, sedang untuk nafkahnya dari hasil usaha kedua tangannya".

 

Kenapa ia melakukan perbuatan seperti itu padahal ia seorang putera Persi yang biasa tenggelam dalam kesenangan dan dipengaruhi arus kemajuan? Marilah kita dengar jawaban yang diberikannya ketika berada di atas pembaringan menjelang ajalnya.

 

 Tak satu pun barang berharga dalam kehidupan dunia ini yang digemari atau diutamakan oleh Salman Al Farisi, kecuali barang yang amat diharapkan dan bahkan telah dititipkan kepada istrinya untuk disimpan di tempat tersembunyi dan aman.

 

Ketika dalam sakit yang membawa ajalnya pada pagi hari, dipanggillah istrinya untuk mengambil titipannya dahulu yakni sedikit minyak kesturi yang diperolehnya saat pembebasan Jalula, barang itu sengaja disimpan untuk wangi-wangian di hari wafatnya. Kemudian sang istri disuruh mengambil secangkir air ditaburinya dengan kesturi lalu dikacau dengan tangannya.

 

"Percikkanlah air ini ke sekelilingku...sekarang telah hadir di hadapanku makhluk Allah (malaikat) yang tiada dapat makan, hanyalah gemar wangi-wangian," ujar Salman.

 

Setelah selesai ia berkata kepada istrinya; "tutupkanlah pintu dan turunlah!" Perintah itu pun dituruti istrinya. Dan tak lama antaranya istrinya kembali masuk didapatinya ruh yang beroleh berkah telah meninggalkan dunia dari berpisah dari jasadnya. Ia telah mendapati alam tinggi dibawa terbang oleh sayap kerinduan; rindu memenuhi janjinya untuk bertemu lagi dengan Rasulullah Muhammad dan dengan kedua sahabatnya Abu Bakar dan Umar, serta tokoh-tokoh mulia lainnya dari golongan syuhada dan orang-orang utama.

 

Salman...

Lamalah sudah terobati hati rindunya

Terasa puas, hapus haus hilang dahaga

Semoga ridla dan rahmat Allah menyertainya.

(wawan/diponegoro bandung)