EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Cicak Buaya Jilid 2, Jokowi Diminta Bertindak

[caption id="attachment_3499" align="alignright" width="290"]Ilustrasi Ilustrasi[/caption]

JAKARTA - Terkait balas dendam Polri terhadap KPK yang menangkap Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto (BW), menyulut empati masyarakat penggiat antikorupsi di seluruh Indonesia.

 

Presiden Joko Widodo didesak segera bersikap. Jokowi tak boleh membiarkan KPK dan polisi terjebak problematik yang bisa dilihat masyarakat bak cicak vs buaya jilid II.

 

"Jokowi tidak bisa lagi bilang bukan urusan saya. Ini harus diselesaikan dan dibenahi," kata pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, Jumat (23/1/2015).

 

Jokowi harus mengambil tindakan konkret untuk menyelamatkan KPK. Kalau tidak maka masyarakat akan mempertanyakan komitmennya dalam pemberantasan korupsi. Jokowi juga harus menunjukkan dirinya mampu meredam kegaduhan politik yang terjadi terutama setelah penunjukan Komjen Budi Gunawan jadi Kapolri yang menuai kontroversi.

 

"Baru seratus hari Jokowi memimpin negara ini dan gaduhnya luar biasa," katanya.

 

Pihak Bareskrim Mabes Polri menangkap Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto. Belum diketahui apa yang menyebabkan Bambang ditangkap.

 

"Iya tadi dibawa oleh Bareskrim Mabes Polri. Mungkin sekarang posisinya di Bareskrim," kata Deputi Pencegahan KPK Johan Budi, Jumat (23/1/2015).

 

Bambang ditangkap saat mengantar anaknya ke sekolah. Namun, hingga saat ini belum diketahui apa penyebab Bareskrim menangkap Bambang. Sampai saat ini Bareskrim belum bicara sama sekali terkait penangkapan ini.

sumber: detik.com

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *