[caption id="attachment_3927" align="alignright" width="290"] Mahasiswa UPB dirawat di RSUD Embung Fatimah Batuaji Batam. foto: kepriupdate/defrizal[/caption]
BATAM - Usai bentrok dengan sekuriti kampus, dua orang mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Putra Batam (UPB) terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah guna mendapat perawatan sekaligus visum, Selasa (3/2/15) sore.
Aksi pemukulan mahasiswa oleh sekuriti kampus ini terjadi lantaran mahasiswa mencoba menghalang-halangi sekuriti kampus yang hendak mengeluarkan dan dan menutup paksa ruang sekretariat BEM.
Mahasiswa yang ngotot ingin mempertahankan ruangan tersebut akhirnya adu argumen dengan sekuriti. Suasana pun akhirnya memanas, sekuriti yang terbawa emosi akhirnya memukul Donal Mangatas Togatorop dibagian mukanya.
"Saya dipukul pakai radio hate sampai bibir saya sobek. Ini dapat tujuh jahitan," tutur Donal sambil terbaring di IGD.
Melihat temannya diserang oleh sekelompok sekuriti, Jufrianto pun berusaha untuk melerainya namun malang, ia pun ikut diserang oleh sekuriti hingga mendapat luka goresan di tangan kanannya.
Ditemui di Polsek Batuaji, Jefrianto mengaku,"Saya mahu melerai dan menyelamatkan teman saya yang dikeroyok sekuriti, tapi malah saya diserang dari belakang pakai obeng," tuturnya.
Mahasiswa menduga, jika yang melakukan aksi penyerangan adalah anggota security, penjaga kantin, petugas kebersihan serta petugas teknisi UPB.
"Waktu kita minta mereka menunjukkan kartu identitas, mereka tidak punya. Itu artinya mereka preman yang disewa pihak kampus, bukan sekuriti," tutur Jufrianto.
Setelah aksi penyerangan ini, mahasiswa melaporkan kejadian ini ke Polsek Batuaji dan dua orang mahasiswa telah melakukan visum di RSUD.
Kapolsek Batuaji, Kompol Zaenal Arifin ketika dikonfirmasi mengatakan,"Iya, kita sudah menerima laporan pemukulan mahasiswa UPB oleh sekuriti kampus tersebut dan hingga saat ini masih menyelidiki kasus ini," ujar Kapolsek singkat. (defrizal)