[caption id="attachment_3835" align="alignright" width="290"]
BATAM - Puncak peringatan hari pers nasional (HPN) di Harmoni One, Batam, Senin (9/2) siang diwarnai dengan kekecewaan sejumlah jurnalis. Mereka menilai HPN telah sukses 'dibajak' oleh birokrat.
Tidak saja kecewa karena baru pertama kali acara HPN tak dihadiri presiden, mereka menyebut dalam agenda yang sejatinya dinikmati oleh kalangan pers tersebut justru seperti acara eksklusif pemerintahan.
"Sangat mengecewakan dan tidak menyentuh langsung kepada wartawan muda di daerah yang seharusnya jadi prioritas," ujar salah satu wartawan berita media nasional ternama kepada kepriupdate.com (AMOK Group) di Batam Center.
"Saya mau ngabadikan foto di dalam tidak boleh. Pak...pak... acara wartawan kok wartawan nggak boleh masuk," kata dia mengulangi rasa kekecewaannya saat petugas Paspampres melarangnya masuk siang tadi.
Wartawan ini juga menyebut aneh, acara hari pers yang sejatinya dirayakan oleh seluruh insan pers, tetapi pada kenyataan di lapangan lebih banyak pejabat yang hadir.
"Kadis ini lah kadis itulah semua kursi ditempati pejabat. Sementara wartawan malah lesehan. Jadi boleh disebut puncak HPN 2015 sukses dibajak oleh birokrat, wartawan tetap saja wartawan, nasib-nasib jadi wartawan," gerutunya lagi.
"Malah tadi ada kabar beberapa wartawan dari daerah Makassar tidak boleh masuk, sementara mereka sudah jauh-jauh datang ke Batam dan memakai biaya sendiri pula," pungkas dia.(red/amok)