[caption id="attachment_5183" align="alignleft" width="290"] Ketua AMOK dan warga Kampung Jabi foto bersama di lokasi pasar rakyat. foto:agus/amok[/caption]
BATAM - Meski perhatian Pemerintah Kota (Pemko) Batam dirasa cukup minim, namun tak menyurutkan semangat warga Kampung Jabi Nongsa untuk membangun wilayahnya.
Bermodal dana swadaya masyarakat, warga Kampung Jabi kemudian bersepakat membangun pasar rakyat di atas lahan seluas 4 hektare milik salah satu warga di jalan Koja Bahari.
Ketua Panitia Pengelola Pasar Rakyat Kampung Jabi, Abdul Rahman mengatakan munculnya ide pembangunan pasar rakyat ini berawal dari bentuk keprihatinan atas tindakan Satpol PP Batam yang sering melakukan penggusuran terhadap pedagang kali lima tanpa memberikan solusi dan menyediakan tempat pengganti.
“Kami melihat pedagang kaki lima diusir seperti binatang, tapi pemerintah tidak memberikan solusi. Mereka mengusit tapi tidak menyediakan tempat,” ujarnya didampingi beberapa orang warga kepada AMOK Group, Selasa(7/4/2015).
Rahman mengaku ide pembangunan pasar rakyat tersebut mendapat dukungan dari masyarakat yang ada. Bahkan salah satu warga memberikan lahan seluar 4 hektar untuk membangun pasar rakyat tersebut.
Setelah mendapat dukungan dari warga dan pemerintah setempat, sejak bulan Januari 2015 lalu, proses pembangunan pasar ini akhirnya resmi dimulai dan hingga saat ini tahap pembangunan sudah mencapai 50 persen.
"Sepeser pun kita tidak dapat bantuan dari Pemko Batam. Jadi ini murni pakai uang swadaya warga, mulai dari penimbunan lahan hinggan pembangunan," tegasnya.
Menurut dia untuk penimbunan lahan yang sebelumnya adalah rawa-rawa dan bahan bangunan, kita menggunakan sistem barter dengan warga sekitar yang memiliki alat berat dan usaha bahan bangunan.
Pasar rakyat yang nantinya akan dikelola oleh Ikatan Pemuda Tempatan Kampung Jabi ini akan dibangun 84 kios ukuran 4×6 meter dan 300 kios ukuran 2×3 meter.
“Sebelum puasa tahun ini (Juni, red), kita rencanakan akan launching,” ujarnya.
Rahman berharap dengan adanya pasar rakyat ini, bisa membuka mata Pemko Batam yang tak peduli pada nasib masyarakat termarjinalkan khususnya warga pesisir.
“Disini rata-rata warga bekerja sebagai nelayan dan petani,” pungkasnya.(red/amok)
EKONOMI
- Curah Hujan Tinggi, Kepala BP Batam Hentikan Aktifitas Cut and Fill di Lokasi Hotel Vista
- Korea Selatan Minati Industri Re-refine Waste Machinery Oil Pertama di Batam, BP Batam Siap Dukung Penuh
- Gesa Pertumbuhan Ekonomi, BP Batam Usulkan Pagu Anggaran 2026 sebesar Rp 5,328 T
- Catat Sejarah, Batam Sukses Bangun Proyek Wind Tower Senilai USD 22 Juta
NASIONAL
- Kembangkan Investasi, BP Batam Teken Nota Kesepahaman Bersama Kemerinves
- Wakili Presiden Prabowo, Deputi IV BP Batam Sampaikan Kesan Mendalam Pasca Pelantikan Paus Leo XIV di Vatikan
- Presiden Prabowo Tugaskan Deputi BP Batam Hadiri Pelantikan Paus Leo XIV di Vatikan
- Kapoldasu Diminta Beri Reward Tim Irwasda Pembasmi Narkoba di Asahan
POLITIK
- Marak Gula Merah Oplosan di Pasar, DPRD Batam Panggil Disperindag, Dinkes dan BPOM
- PAD Tak Pernah Tercapai, Banggar DPRD Batam Usulkan Moratorium Parkir Tepi Jalan
- DPRD Batam Gelar Paripurna Penyampaian Nota Keuangan Perubahan APBD 2025
- Banggar DPRD Batam Beri Rekomendasi dan Catatan Terkait Penggunaan APBD 2024 Oleh Pemko

