EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Gawat! Ayam Potong di Batam Tak Layak Konsumsi

[caption id="attachment_6333" align="alignleft" width="290"]Salah seorang pedagang berjualan ayam potong. net Salah seorang pedagang berjualan ayam potong. net[/caption]

BATAM - Hampir setiap orang suka menkonsumsi daging ayam. Karena selain lezat, daging unggas darat ini juga kaya gizi dan protein bagi manusia.

 

 

Bagi warga Batam, menkonsumsi ayam potong sudah bukan menjadi barang langka. Hal ini tercatat dari jumlah kebutuhan akan ayam potong di kota ini yang mencapai 4,5 ton per harinya.

 

 

Tingginya konsumsi ayam broiler tersebut, rupanya dimanfaatkan oleh oknum pengusaha nakal untuk mengeruk keuntungan sebanyak mungkin. Namun sayangnya dengan melakukan tindakan ilegal.

 

 

Salah satunya dengan memanipulasi usia ayam yang layak potong. Meski ayam belum cukup umur, tetapi sudah dipasarkan secara bebas ke pasar-pasar tradisional yang ada di kota Batam.

 

 

Dari informasi yang diterima AMOK Group di lapangan, usia ayam potong yang banyak ditemukan di pasar saat ini rata-rata baru berusia 18 hari.

 

 

Padahal sesuai dengan peraturan pemerintah ayam broiler yang layak konsumsi harus berumur minimal 21 sampai 40 hari. Di bawah itu maka akan menimbulkan bahaya racun sintetis yang bisa melemahkan daya tahan tubuh manusia.

 

 

Contoh ini langsung dipraktikkan. Saat tim AMOK memberikan daging ayam broiler yang dibeli dari pasar Mitra Raya, Aviari, SP Plaza, dan pasar Tos 3000 Jodoh. Kucing tak berani menyentuhnya apalagi memakannya.

 

 

Santi, salah seorang warga di Perum Greenland mengaku terkejut dengan informasi banyaknya ayam potong di pasar yang belum cukup umur.

 

 

"Wah kalau seperti ini, saya nggak mau lagi beli ayam potong. Bahaya dan beracun," ujarnya. (tim amok)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *