[caption id="attachment_6660" align="alignleft" width="290"] Polisi mengamankan panah dan parang dari TKP Baloi Kolam, foto: koko/amok[/caption]
BATAM - Tindakan semena-mena kembali dilakukan Badan Pengusahaan (BP) Batam yang diketuai Mustofa Wijaya Cs. Pasalnya, mereka menindas rakyat kecil alias wong cilik dengan merobohkan bilik rumah gubuk derita yang ada di Baloi Kolam.
Tangan-tangan besi Mustofa Wijaya Cs, dilakukan melalui Direktorat Pengamanan BP Batam bersama preman bayaran yang diduga suruhan PT Arsikon. Tanpa ada pemberitahuan, aparat langsung membongkar paksa rumah milik warga, Selasa (1/9/2015) siang kemarin.
Aksi petugas Ditpam bersama belasan preman bayaran yang membawa senjata tajam dan panah beracun ini nyaris menelan korban karena sempat mendapat perlawanan dari warga.
Salah satu warga yang ditemui dilokasi kejadian mengungkapkan bahwa massa preman bayaran bersama petugas Ditpam telah berkumpul di sejak pagi(Selasa,red). Sekitar pukul 9.50 WIB, preman bayaran ini kemudian merangsek masuk ke lokasi pemukiman warga melalui gerbang yang berada diseberang Perumahan Kembang Sari.
“Awalnya pembongkaran berjalan lancar, petugas Ditpam dan preman bayaran kemudian melanjutkan pembongkaran ke arah bukit sambil memegang kayu. Mereka (Ditpam) tidak pernah memberitahu rencana pembongkaran ini yang bikin kami orang kecil merasa sangat dizolimi,” ujarnya.
Namun setelah tiba diatas bukit, salah satu warga menurutnya berupaya mengahalangi petugas dan preman bayaran. Warga tersebut sempat menyerang salah satu petugas Ditpam yang mengakibatkan petugas tersebut lari terbirit-birit. Tidak lama berselang, puluhan warga lainnya datang menyusul dan berupaya menyerang petugas dan preman bayaran tersebut hingga lari kocar-kocar dari lokasi penggusuran.
“Bentrokan berlangsung tidak lama karena petugas langsung kabur saat diserang warga,” jelasnya.
Dari lokasi kejadian, aparat kepolisian yang turun ke lokasi langsung mengamankan 15 orang yang diduga preman bayaran PT Arsikon dan puluhan senjata tajam dan anak panah.
Kapolresta Barelang, Kombes Pol Asep Syafrudin ketika dikonfirmasi dilokasi kejadian mengaku telah mengamankan para perusuh dan barang bukti senjata tajam.
“Kasus ini akan segera diperiksa dan para pelaku akan kita jerat dengan Undang Undang Darurat,” tegasnya.
Untuk mengamankan lokasi kejadian, Asep mengaku akan menempatkan beberapa personil kepolisian.
Sementara itu, Direktur Pengamanan BP Batam Cecep Rusmana menolak memberikan keterangan ketika berupaya dikonfirmasi dilokasi kejadian.
“Nanti yah, kami masih bicara sama pihak keamanan,” ujarnya mengelak.
Saat berita ini diunggah, aparat gabungan dari TNI, Polisi dan Ditpam BP Batam masih berjaga dilokasi kejadian. (Red/Amok).
EKONOMI
- Korea Selatan Minati Industri Re-refine Waste Machinery Oil Pertama di Batam, BP Batam Siap Dukung Penuh
- Gesa Pertumbuhan Ekonomi, BP Batam Usulkan Pagu Anggaran 2026 sebesar Rp 5,328 T
- Catat Sejarah, Batam Sukses Bangun Proyek Wind Tower Senilai USD 22 Juta
- Pelantikan Pejabat Tingkat III dan IV, Kepala BP: Satukan Energi untuk Majukan Batam
NASIONAL
- Kembangkan Investasi, BP Batam Teken Nota Kesepahaman Bersama Kemerinves
- Wakili Presiden Prabowo, Deputi IV BP Batam Sampaikan Kesan Mendalam Pasca Pelantikan Paus Leo XIV di Vatikan
- Presiden Prabowo Tugaskan Deputi BP Batam Hadiri Pelantikan Paus Leo XIV di Vatikan
- Kapoldasu Diminta Beri Reward Tim Irwasda Pembasmi Narkoba di Asahan
POLITIK
- Marak Gula Merah Oplosan di Pasar, DPRD Batam Panggil Disperindag, Dinkes dan BPOM
- PAD Tak Pernah Tercapai, Banggar DPRD Batam Usulkan Moratorium Parkir Tepi Jalan
- DPRD Batam Gelar Paripurna Penyampaian Nota Keuangan Perubahan APBD 2025
- Banggar DPRD Batam Beri Rekomendasi dan Catatan Terkait Penggunaan APBD 2024 Oleh Pemko

