[caption id="attachment_7964" align="alignright" width="290"] Cuaca extrem akan terjadi di Batam dan Kepri. Kepala BMKG Hang Nadim Philip Mustamu (insert). foto: alfie/kepriupdate[/caption]
BATAM - Kepala Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam mengingatkan bahaya perubahan cuaca ekstrem di Batam dan Kepulauan Riau lainnya.
Menurut Philip Mustamu, Kepri yang dikenal tidak memiliki pola cuaca non zone (tidak memiliki musim) bisa terjadi perubahan cuaca yang signifikan.
"Untuk saat ini potensi hujan di Kepri dan Batam masih ada, namun tiupan angin yang kencang dapat mengurangi potensi ini," jelasnya kepada kepriupdate.com, Senin (25/1/2016).
Saat ini Batam dan daerah lainnya mulai diserang angin utara (monsun Asia) dengan kecepatan menuju timur laut atau dari Australia menuju daratan China sekitar 30 hingga 35 km per jam.
"Nah kecepatan angin ini menyebabkan gelombang laut jadi tinggi," paparnya.
Perairan Batam misalnya, kini tinggi gelombang mencapai 1,5 meter. Sedangkan untuk wilayah Anambas dan Natuna mencapai 3 hingga 3,5 meter.
Philip mengimbau kepada masyarakat yang beraktifitas di laut agar meningkatkan kewaspadaan. Ia juga meminta masyarakat lainnya agar berhati-hati karena potensi angin puting beliung dan badai petir cukup tinggi. (alfie)