KAIRO - Negara-negara muslim Sunni yang tergabung dalam Liga Arab secara resmi menyatakan kelompok Syiah Hizbullah yang berbasis di Libanon sebagai organisasi teroris.
"Komite menteri luar negeri Liga Arab telah memutuskan pada hari Jumat untuk mempertimbangkan Hizbullah sebagai organisasi teroris," bunyi pernyataan Liga Arab yang diberitakan kantor berita Mesir, Mena, seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (12/3/2016).
Deklarasi tersebut terjadi beberapa jam setelah delegasi Arab Saudi melakukan walk out dari pertemuan, setelah pidato Menteri Luar Negeri Irak Ibrahim al-Jaafari. Dalam pidatonya, Jaafari membela kelompok milisi Syiah Hashd Shaabi.
Selain itu, dalam pernyataannya, Liga Arab juga mengutuk intervensi Iran dalam urusan internal Bahrain. Liga Arab juga menyatakan, Hizbullah bersama pengawal revolusi Iran membiayai dan melatih kelompok-kelompok teroris di Bahrain.
Duta Besar Arab Saudi untuk Mesir, Ahmed Kattan mengatakan negara-negara Teluk akan mengambil langkah-langkah lebih lanjut terhadap Hizbullah.
"Kami akan menghadapi Hizbullah seperti kita berurusan dengan organisasi teroris. Arab Saudi dan negara-negara Teluk telah mulai mempersiapkan langkah-langkah itu akan melawan partai teroris dan mereka akan diumumkan pada waktu yang tepat," kata Kattan.
Pemberian label ini semakin membukakan mata dunia, bahwa Iran sebagai otak agama syirik Syiah, berada di balik semua kekacauan dan pembantaian umat islam Sunni (ahlul-sunnah) di seluruh negara, seperti Afghanistan, Irak, Suriah, Yaman dan banyak lainnya. Bagaimana Indonesia? Wallahuallam, dan nyatanya sudah ada gerakan syiah yang menyerang ponpes Ustadz Arifin Ilham. (wan/sdn)
