BATAM
Dari keterangan pelaku, mereka beraksi dengan modus dengan cara mengambil barang haram dari Malaysia menggunakan kapal pancung nelayan.
Pengambilan barang haram terjadi di tengah laut tepatnya di selat Philip Singapura. Setiap beraksi mereka berpura-pura jadi nelayan pencari ikan.
Usai melakukan transaksi di tengah laut, selanjutnya narkoba tersebut dibawa ke Belakangpadang. Kondisi geografis kecamatan tertua di Batam tersebut sangat menguntungkan. Sebab pulau tersebut memang berada di dekat perbatasan tiga negara Indonesia, Malaysia dan Singapura.
Dari keterangan tersangka, awalnya barang haram yang mereka bawa diduga berjumlah 15 kilogram. Dugaan kuat para tersangka telah mendistribusikan ke sejumlah tempat hiburan malam di Batam.
Saat ini petugas masih melakukan penyisiran di sekitar pulau belakang padang untuk mencari sisa sabu yang diduga masih disembunyikan. (anggieta)
EKONOMI
- Catat Sejarah, Batam Sukses Bangun Proyek Wind Tower Senilai USD 22 Juta
- Pelantikan Pejabat Tingkat III dan IV, Kepala BP: Satukan Energi untuk Majukan Batam
- Kepala Badan Pengusahaan Amsakar Achmad Lantik dr. Tanto Sebagai Direktur RSBP Batam
- BP Batam Perkuat Sinergi Regulasi JPT Melalui FGD Bersama Pelaku Usaha
NASIONAL
- Kembangkan Investasi, BP Batam Teken Nota Kesepahaman Bersama Kemerinves
- Wakili Presiden Prabowo, Deputi IV BP Batam Sampaikan Kesan Mendalam Pasca Pelantikan Paus Leo XIV di Vatikan
- Presiden Prabowo Tugaskan Deputi BP Batam Hadiri Pelantikan Paus Leo XIV di Vatikan
- Kapoldasu Diminta Beri Reward Tim Irwasda Pembasmi Narkoba di Asahan
POLITIK
- PAD Tak Pernah Tercapai, Banggar DPRD Batam Usulkan Moratorium Parkir Tepi Jalan
- DPRD Batam Gelar Paripurna Penyampaian Nota Keuangan Perubahan APBD 2025
- Banggar DPRD Batam Beri Rekomendasi dan Catatan Terkait Penggunaan APBD 2024 Oleh Pemko
- DPRD Kota Batam Sahkan Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2024

