BATAM - PT Dewi Niaga melakukan pelecehan terhadap para anggota dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Kota Batam, Selasa (7/6/2016) siang tadi.
Perusahaan distributor daging sapi dan daging ayam itu tidak senang atas sidak anggota dewan sembari membawa wartawan.
Padahal tujuan sidak para anggota Komisi II tersebut hanya untuk mengetahui stok daging yang ada, sekaligus ingin mengetahui berapa sebenarnya harga daging, kenapa harganyanya masih saja mahal walau pemerintah sudah membuka keran impor daging sapi.
Popoa, selaku pemimpin perusahaan sangat marah ketika ada media yang ikut meliput. Selain itu ia juga berdalih bahwa kunci gudang untuk penyimpanan daging sapi dan daging ayam ini dibawa oleh kepala gudang.
"Kunci gudang tak ada, lagian ngapain bawa-bawa media ke sini," ujar Popoa dengan intonasi marah.
Diduga Timbun Stok dan Palsukan Kemasan
Dari hasil sidak para wakil rakyat juga menemukan dugaan ada penimbunan stok daging sapi dan daging ayam yang dilakukan PT Dewi Niaga, di lokasi perusahaan tersebut juga ditemukan barang-barang yang tidak memiliki izin dari Pemko Batam, namun ada logo Pemko Batam yang melekat di kotak kemasan.
Salah seoarang pegawai PT Dewi Niaga menyatakan bahwa barang tersebut berasal dari Singapura dan akan digunakan untuk kegiatan sosial. Namun anggota dewan meragukan pernyataanya itu akibat ada logo yang melekat pada kotak barang tersebut.
Kesal dengan sikap pimpinan perusahaan yang tidak bersedia disidak, para anggota dewan balik marah.
"Tidak ada kejelasan dari perusahaan untuk tidak memberikan klarifikasi kepada anggota dewan dan melakukan sidak di sini," teriak Mesrawati Tampubolon, Anggota Komisi II.(alfie)
