BATAM
Hampir seluruh pangkalan di kedua kecamatan tersebut habis gas berjuluk melon hijau itu. Kelangkaan ini jelas sangat membuat susah masyarakat.
Seperti yang dialami Irna, dirinya mengaku telah mengelilingi hampir semua wilayah Sagulung, namun tidak satu pun pangkalan yang memiliki stok.
"Sudah capek keliling, semua pangkalan kosong gas," keluh Irna, warga Sagulung, Kamis (15/12/2016).
Hal serupa juga dialami oleh Ani. Warga Dapur 12 Sagulung ini mengaku selain sudah keliling komplek, dirinya juga telah berusaha mencari hingga ke beberapa pangkalan.
Namun jerih payah ibu beranak tiga ini akhirnya terobati setelah menemukan gas melon di salah satu pedagang eceran pinggir jalan.
Kendati begitu dirinya terpaksa harus mengeluarkan kocek yang lebih dalam lagi, menyusul harga gas melon yang ditawarkan sangat tinggi yakni Rp 25 ribu per tabung, sementara harga di pangkalan saat ini hanya sebesar Rp 18 ribu saja.
Meskipun kelangkaan sudah terjadi lama, namun Disperindag ESDM Kota Batam tak kunjung mengatasi persoalan tersebut, dan terkesan tutup mata melihat rakyat kesusahan. (anggie)
EKONOMI
- Korea Selatan Minati Industri Re-refine Waste Machinery Oil Pertama di Batam, BP Batam Siap Dukung Penuh
- Gesa Pertumbuhan Ekonomi, BP Batam Usulkan Pagu Anggaran 2026 sebesar Rp 5,328 T
- Catat Sejarah, Batam Sukses Bangun Proyek Wind Tower Senilai USD 22 Juta
- Pelantikan Pejabat Tingkat III dan IV, Kepala BP: Satukan Energi untuk Majukan Batam
NASIONAL
POLITIK

