BATAM
Kondisi tersebut membuat warga semakin resah dan bosan. Seperti yang diungkapkan Berta, warga Sagulung. Dirinya mengaku sudah beberapa kali bolak-balik ke kantor camat untuk mengecek e-KTP.
Akan tetapi hingga kini KTP yang sedianya akan digunakan untuk keperluan melamar kerja dan mengurus BPJS Kesehatan tak juga kunjung terbit.
"Kalau tidak ada kepastian seperti ini, mana bisa saya kerja. Pemerintah sekarang memang nggak becus ngurus masyarakatnya," gerutu Berta, Kamis (5/1/2017).
Meskipun Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batam memberikan semacam surat pengatar KTP sementara, namun surat tersebut tidak sepenuhnya berlaku utamanya bagi para pencari kerja.
"Kemarin ada perusahaan yang tidak mau menerima lamaran saya gara-gara tak ada KTP Batam yang asli," kata Sinta, warga lainnya.
Warga mengaku geram dengan lemotnya Kemendagri dalam melakukan tender blanko e-KTP. Pasalnya telah memunculkan dugaan ada pilih kasih, karena banyak pekerja asal Cina masuk ke Indonesia bebas bekerja di semua perusahaan termasuk di Batam.
Menanggapi keluhan masyarakat itu, Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad hanya bisa mengimbau untuk bersabar.
"Sabarlah ya, ini proses tender blanko e-KTP masih berlangsung di Kemendagri. Kami perkirakan bulan Maret atau April baru selesai," imbaunya. (anggie)