JAKARTA
“Ada sekitar 33,3 persen masyarakat Indonesia yang menganggap pemerintah Jokowi anti Islam dan ulama. Sedangkan 30 persen tak percaya. Sisanya tidak menjawab,” kata Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun seperti dikutip Panjimas.com, Senin (2/10/2017) di Bumbu Desa, Cikini, Jakpus.
Rico menjelaskan, sekitar 25,2 persen masyarakat percaya Jokowi anti Islam karena menangkap banyak ulama. 14,2 persen karena telah mengeluarkan Perpu Ormas.
“Sekitar 6,1 persen menilai pemerintah Jokowi karena telah menangkap banyak aktivis Islam,” jelasnya.
Median menyatakan saat melakukan survei, ada 3 hal yang diuji. Diantaranya mood publik, tingkat kepuassan dan penilaian publik. Selain itu survei dilakukan untuk mengetahui suhu politik menjelang pilpres 2019.(wan)
EKONOMI
- BP Batam Launching Dashboard dan Duta Investasi, Jawab Keluhan Pelaku Usaha Secara Cepat, Tepat, Transparan
- Kepala BP Amsakar Buka Batam Investment Forum 2025, Dorong Optimisme Iklim Investasi
- Serap Aspirasi Pengusaha, BP Batam Siapkan Solusi Bagi Para Investor
- Jaga Ketahanan Air Baku, BP Batam Sambut Rencana Penanaman 1000 Mahoni
NASIONAL
- Kepala BP Batam Amsakar Achmad Raih Gelar Doktor Ilmu Pemerintahan di IPDN
- Badan Pengusahaan Batam Gelar Expose Studi Kelayakan Pembukaan Jalur RORO Batam Johor
- Hadiri Kongres 1 GEKRAFS 2025, BP Batam: Semoga Dapat Membawa Kemajuan Ekonomi Kreatif bagi Indonesia
- Kembangkan Investasi, BP Batam Teken Nota Kesepahaman Bersama Kemerinves
POLITIK
- Marak Gula Merah Oplosan di Pasar, DPRD Batam Panggil Disperindag, Dinkes dan BPOM
- PAD Tak Pernah Tercapai, Banggar DPRD Batam Usulkan Moratorium Parkir Tepi Jalan
- DPRD Batam Gelar Paripurna Penyampaian Nota Keuangan Perubahan APBD 2025
- Banggar DPRD Batam Beri Rekomendasi dan Catatan Terkait Penggunaan APBD 2024 Oleh Pemko

