EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Dewan Itu Harus Pintar




DEWAN itu harus pintar. Harus pintar dan profesional. Untuk apa menjadi anggota dewan kalau tidak pintar dan tidak profesional. Bisa jadi si dewan tadi, tidak akan terpilih lagi, apabila pihaknya mencalonkan diri kembali di periode berikutnya.

Untuk apa jadi dewan, kalau bisanya hanya datang, duduk , diam dan duit. Sungguh sangat merugikan rakyat yang sudah memilihnya, apabila sikap atau perilaku atau tingkah laku para dewan seperti tersebut di atas. Dan semua itu sungguhlah hal yang sangat tidak terpuji dari seorang dewan.

Jadi dewan itu harus pintar dan profesional. Dewan yang profesional itu adalah dewan yang ber PSK tinggi. Yakni, Pengetahuan, Sikap dan Ketrampilan.

Ketika seorang dewan berpengetahuan luas, maka si dewan akan bernilai tinggi di masyarakat. Dan apabila dewan itu bisa bersikap bijaksana, maka si dewan juga akan bernilai tinggi. Dan ketika seorang dewan berketerampilan banyak maka sudah pasti si dewan juga akan bernilai tinggi di hadapan masyarakat.

Ketika seorang dewan sudah bernilai tinggi PSK nya, maka si dewan akan di anggap pintar dan profesional.

Namun sebaliknya ketika seorang dewan tidak berpengetahuan luas tentang suatu hal , maka rakyat langsung akan memandang bahwa si dewannya itu tidak lah pintar.

Dan ketika seorang dewan tidak bersikap bijaksana dalam menyikapi sesuatu yang terjadi di masyarakat, maka si dewan akan di anggap sebagai dewan yang tidak memperhatikan aspirasi masyarakat.

Begitu juga dengan dewan yang tidak punya ketrampilan apapun, maka masyarakat langsung akan menilai bahwa si dewannya, tidak bisa di andalkan.

Dan ini semua, akan berakibat merugikan bagi dewan yang bersangkutan. Tidak di pilih kembali di periode berikutnya adalah salah satu hal yang merugikan bagi seorang anggota dewan, dan ataupun calon anggota dewan. Tidak usah di sangkal kalau masalah yang satu ini.

Selain daripada itu, ada satu hal lagi yang sangat  penting untuk di miliki oleh seorang dewan atau calon dewan. Dan hal ini harus juga menjadi perhatian bagi masyarakat dalam menentukan pilihannya nanti.

Kemana suara ini akan kita larikan atau akan kita jatuhkan ?

Seorang anggota dewan itu harus agamis. Ketika seorang dewan tidak agamis, maka apa yang akan terjadi. Bisa saja si dewan tadi, akan membuat kebijakan - kebijakan yang jauh dari agama. Dan hal ini  sangat lah fatal akibatnya, sangat merugikan masyarakat luas.

Oleh karena itu, marilah kita pilih caleg yang agamis, pintar dan profesional.

penulis : Ndoro


Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *