BATAM - Di tengah sulitnya masyarakat mendapatkan pekerjaan akibat minimnya lapangan kerja dan pengaruh Covid-19, ada oknum pangkalan gas 3 kilogram cari untung di luar kewajaran. Salah satunya di perumahan Cipta Asri Tembesi Sagulung Batam.
Oknum tersebut menurut warga lebih senang menjual gas melon kepada pengecer di luar kawasan perumahan mereka. Tak heran banyak warga yang terdampak akibat langkanya gas.
"Pangkalan ogah jual ke warga dan lebih suka jual sama orang luar. Mungkin harganya jauh lebih mahal bisa untung banyak dia (pangkalan, red)," kata seorang warga Cipta Asri yang minta namanya disembunyikan.
Modus tersebut ada benarnya. Pasalnya, banyak warga kesulitan mencari gas melon untuk kebutuhan memasak.
"Tadi saya kepangkalan, gak taunya sudah habis entah kemana. Padahal kan kita warga sini, pakai ktp kalau mau beli gas," keluh Waktek.
Kondisi tersebut memaksa wanita paruh baya tersebut mencari gas melon hingga ke warung di simpang Barelang. Di lokasi ini cukup banyak dijumpai penjual gas melon eceran.
Namun ironisnya harga yang diperoleh dua kali lipat lebih mahal dari harga di pangkalan. Satu tabungnya mencapai Rp30 ribu.
"Mau gimana lagi, kita butuh, terpaksa dibeli juga walau berat hati," katanya.
Warga berharap kepada pemerintah daerah dan Pertamina untuk menindak para pengusaha gas melon nakal tersebut. "Sebaiknya langsung dicabut izinnya, udah sering kali seperti ini," pintanya. (tia)