EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Asa Warga Bermukim di Kawah Perumahan Cipta Asri Tembesi Batam

 

Pasca meninggalnya Raffa, Perangkat RT RW Cipta Asri berembug, Selasa (24/11/2020)


BATAM - Belum hilang trauma itu dirasakan warga akibat diterjang banjir bandang pada penghujung Oktober lalu. Peristiwa tersebut menimbulkan kerugian material yang tak sedikit.

Namun apa hendak dikata, hingga kini tak ada empati apalagi ganti rugi dari pihak Developer Cipta Asri III (PT Buana Cipta Propertindo) maupun Renggali Residence (PT Anugrah Griya Utama) terhadap warga.

Malahan kini hal yang tak diinginkan itu terjadi.  Menyusul seorang bocah bernama Raffa (6) warga Cipta Asri III Blok Cherry 75 meninggal usai terseret banjir kiriman proyek Renggali dan gorong-gorong maut di Blok Guava, Senin (23/11/2020) siang.

Kondisi tersebut jelas menambah kecemasan bagi warga di sana. Mereka dilema, bahkan tak sedikit menyesal, mengapa beli rumah di kawah Cipta Asri.

Warga pun mulai pesimistis. Sebab yang terbaca,  justru kedua developer kini saling lempar tanggung jawab terkait penanganan banjir.

Tidak ada satupun janji kedua pengembang yang terealisasi. Padahal sebelum ini, rapat demi rapat telah berulang kali diadakan warga melibatkan mereka dan pihak Kelurahan Tembesi.

Sebagai langkah antisipatif, Selasa sore (24/11/2020), sejumlah perangkat RT/RW Cipta Asri yang dipimpin Ketua RW 12 Hasbullah menggelar rapat mendadak. Para utusan warga itu akan melakukan aksi pamungkas untuk menyudahi Raffa-raffa lainnya. 

"Bikin parit baru dan pagar untuk selamatkan warga dari kepungan banjir," demikian poin penting rapat itu yang bakal disampaikan kepada toke-toke pengembang kakap di Batam itu.

Tarik nafas panjang. Kendorkan saraf, rileks, kontrol emosi jiwa. Kemarahan hanya akan menimbulkan masalah baru. Namun yang perlu dicatat, kesabaran ada batasan. (thr)




Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *