Sekdako Batam Jefridin (baju kotak) menyalami Dirjen P2P Kemenkes. Ft. Istimewa |
BATAM - Pemerintah Kota (Pemko) Batam memberikan apresasi dan menyambut baik Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Program P2P Tahun 2022 digelar di Kota Batam.
Rakortek Program P2P Tahun 2022 Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI. Kegiatan ini tentu saja menjadi hal yang positf bagi Kota Batam, yang saat ini tengah menggairahkan kembali sektor pairiwisata.
Apresiasi itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin Hamid yang hadir mewakili Wali Kota Batam yang juga Kepala BP Batam, Muhammad Rudi.
"Pak Wali (Muhammad Rudi) menitipkan salam dan terimakasih, karena Rakortek Program P2P Tahun 2022 digelar di Batam," kata Jefridin, Senin (10/10/2022).
Pasalnya, dengan adanya kegiatan ini tentu membuktikan bahwa Batam aman dan nyaman. Sehingga hal ini tentunya juga dapat meningkatkan kepercayaan lembaga negara lainnya atau swasta untuk menyelengarakan kegiatan di Batam.
Jefridin mengatakan saat ini di bawah kepemimpinan Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, Kota Batam terus melakukan pembangunan sejumlah infrastruktur. Mulai dari Bandara Hang Nadim, pelabuhan hingga infrastruktur jalan.
"Pesan Pak Wali, bagi bapak dan ibu sekalian silakan keliling melihat dan menginap di Batam," katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Batam yang juga Kepala BP Batam, Muhammad Rudi mengatakan pihaknya tengah menyiapkan KEK Kesehatan yang bertajuk Layanan Kesehatan Internasional Sekupang, Batam.
“Beberapa pasar potensial yang dimiliki KEK Kesehatan Batam beberapa diantaranya adalah, industri farmasi dengan nilai investasi Rp 110 triliun dan industri peralatan medis dengan nilai investasi Rp 49 triliun,” kata Rudi.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), masyarakat Indonesia telah menghabiskan Rp 160 triliun per tahun atas biaya perawatan yang dilakukan di luar negeri, terutama di Singapura dan Malaysia.
Batam akan menangkap peluang tersebut melalui KEK Kesehatan. Dengan luas lahan 44,5 hektar dan nilai investasi senilai USD 215 juta, BP Batam akan mengembangkan rumah sakit bertaraf internasional, farmasi dan peralatan medis, serta akomodasi.
"Harapannya, pengembangan KEK ini bisa mengakomodir kebutuhan masyarakat Kepulauan Riau khususnya Kota Batam, sehingga tidak perlu lagi melakukan pengobatan di luar negeri," ujarnya.