EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Kapal Meledak Saat Docking, 4 Pekerja Galangan di Tanjunguncang Batam Meninggal

On 21.30

Kapal meledak saat dilakukan repair di galangan ASL Tanjunguncang. Foto/ist


BATAM - Insiden kebakaran hingga merenggut nyawa 4 pekerja terjadi di kawasan Galangan Kapal PT ASL Tanjunguncang, Selasa (26/6/2025) sekitar pukul 14.30 WIB.

Kobaran api disertai asap hitam pekat berasal dari bagian depan kapal yang sedang docking. Kepulan asap nampak membumbung tinggi ke udara hingga membuat panik para pekerja di lokasi.

Pihak kepolisian Polsek Batuaji, memastikan saat kejadian terdapat 9 orang yang menjadi korban. 4 orang meninggal, 4 alami luka berat dan seorang lainnya hanya luka ringan.

Ke 4 korban tewas di antaranya Gunawan, Berkat Setiawan Gulo, Hermansyah Putra, dan Januarius. Sementara 5 korban lainnya masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Aini, yaitu Atalas Silaban, Upik Hidayat, Amel Rivensky Gembiran Nababan, Benni Silaban, dan Rezki Harianto Butarbutar. 

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran yang terjadi di tengah aktivitas perbaikan kapal di galangan tersebut. Proses evakuasi telah dilakukan dan area galangan sementara ditutup untuk kepentingan investigasi.

Kebakaran ini menambah daftar panjang kecelakaan kerja di sektor galangan kapal yang menjadi tulang punggung industri maritim di Batam. Pemerintah dan otoritas terkait didesak segera melakukan evaluasi terhadap standar keselamatan kerja di lokasi-lokasi industri serupa. (par)



Editor: rozi

Progres IPAL Capai 98 Persen, BP Batam Gelar Monev Bersama Mitra Korea

On 19.00

Tim monev lakukan cek lokasi progres IPAL Batam. Foto/Agam


BATAM - Badan Pengusahaan (BP) Batam melalui Badan Usaha SPAM, Fasilitas dan Lingkungan melaksanakan rapat Monitoring and Evaluation (Monev) bersama Economic Development Cooperation Fund (EDCF) Korea Perwakilan Jakarta. Itu terkait perkembangan proyek pembangunan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) di Kota Batam.


Rapat yang diselenggarakan di Gedung Marketing Centre itu dihadiri Anggota/Deputi Bidang Pelayanan Umum, Ariastuty Sirait; Direktur Badan Usaha SPAM, Fasilitas dan Lingkungan, Iyus Rusmana; Country Director Jakarta Representative Office EDCF, Yang Jongbae; Senior Project Manager EDCF, Muhammad Zia Mahiyar. 


 “Pertemuan continue tersebut menjadi forum penting untuk mengevaluasi kemajuan pengerjaan fisik proyek,” kata Ariastuty, Selasa (24/6/2025).


Proyek senilai USD 54,5 juta ini merupakan hasil kerja sama Pemerintah Indonesia dan EDCF Korea, sebagai bagian dari upaya penguatan infrastruktur dasar pengelolaan limbah yang terintegrasi di kawasan strategis Batam.


Direktur Badan Usaha SPAM, Fasilitas dan Lingkungan, Iyus Rusmana menyampaikan bahwa hingga Juni 2025, progres fisik proyek telah mencapai 98,64 %, dan seluruh pekerjaan ditargetkan rampung pada Oktober mendatang.


“Proyek IPAL ini menjadi pilar penting dalam mendukung pertumbuhan Batam sebagai kota industri yang bersih, sehat, dan berkelanjutan. Kami berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini tepat waktu dengan memperhatikan kualitas, efisiensi, dan aspirasi masyarakat,” terang Iyus usai pertemuan.


Beberapa capaian signifikan yang telah diraih antara lain Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (WWTP) berkapasitas 20.000 m³/hari yang telah selesai di Bengkong Sadai dan siap digunakan. Pemasangan lima unit stasiun pompa juga telah tuntas, serta pemasangan jaringan pipa utama dan sekunder sepanjang 114 km hampir rampung, dengan target 11.000 sambungan rumah.


“Sambungan rumah (house connection), target pada tahap pertama sejumlah 11.000 sambungan menunjukkan progres pesat dengan lebih dari 8.500 sambungan telah terhubung. Selain itu, pembangunan fasilitas pengomposan sebagai bagian dari integrasi pengelolaan limbah juga telah diselesaikan,” ungkap Iyus.


Lebih lanjut, ia katakan, tim proyek secara aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Hingga kini, kegiatan sosialisasi dan dialog tersebut telah menjangkau 29 kompleks perumahan, yang dilakukan bersama kontraktor Hansol Paper Co., Ltd dan konsultan Sunjin Engineering & Architecture Co., Ltd.. Menurutnya, sosialisasi bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai manfaat jangka panjang proyek serta merespons masukan, khususnya terkait sambungan rumah.


“Kami percaya bahwa proyek ini tidak hanya menyangkut infrastruktur, tetapi juga pemberdayaan masyarakat. Sosialisasi menjadi jembatan penting antara teknis proyek dan kebutuhan warga,” tambah Iyus.


Sementara, Senior Project Manager EDCF, Muhammad Zia Mahiyar menyambut baik progres proyek IPAL BP Batam. Pihaknya mendorong agar proyek dapat berjalan lancar hingga akhir pengerjaan, mengingat IPAL BP Batam diharapkan menjadi percontohan bagi daerah lain dalam membangun sistem pengelolaan air limbah yang terintegrasi dan berkelanjutan. 


“Walaupun masih ada complain dari warga,  itu menjadi tantangan untuk proyek-proyek yang berhubungan dengan masyarakat. Mudah-mudahan bisa berjalan lancar dan selesai dikemudian hari," ujar Zia. 


Sehari sebelumnya, (23/6/2025) BP Batam bersama EDCF melaksanakan peninjauan lapangan ke sejumlah titik pengerjaan proyek. BP Batam memastikan akan terus menjalin koordinasi erat dengan EDCF dan seluruh pihak terkait agar proyek IPAL Batam dapat selesai tepat waktu, memberikan manfaat nyata bagi lingkungan dan masyarakat, serta mendukung visi Batam sebagai kota modern dan berwawasan lingkungan. (Agp)




Editor: taher

Tinjau Lokasi Kebakaran di KPLI Kabil, BP Batam Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa

On 13.44

Sejumlah mobil pemadam dikerahkan ke PT Desa Aircargo yang terbakar. Foto/Dipo


BATAM - Badan Pengusahaan (BP) Batam bergerak cepat menanggapi insiden kebakaran di Kawasan Pengolahan Limbah Industri (KPLI) Kabil, Senin malam (23/6/2025), sekitar pukul 19.50 WIB.


Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam, Ariastuty Sirait, langsung meninjau lokasi untuk memastikan penanganan berlangsung optimal.


Ia menjelaskan bahwa api melanda bangunan milik PT Desa Air Kargo Batam. Bangunan tersebut menyimpan berbagai material, seperti limbah kain bekas (used rags), lumpur dari pengolahan air limbah (sludge WWTP), rockwool, sludge gliserin, dan sisa material proses blasting.


“Kita bersyukur tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Itu yang paling penting,” ujar Ariastuty saat berada di lokasi.


Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim yang bergerak cepat memadamkan api. Tim gabungan tersebut terdiri dari pemadam kebakaran BP Batam, Pemko Batam, dan jajaran kepolisian.


Respons cepat tim gabungan berhasil menyelamatkan 32 tenant lain yang berada di kawasan dari kobaran api.


“Respons cepat dari semua pihak sangat kami hargai. Ini menunjukkan kesiapsiagaan yang harus terus kita jaga dan tingkatkan,” lanjutnya.


BP Batam juga mendorong pengelola gudang untuk segera mengevaluasi sistem keamanan dan pengelolaan limbah yang diterapkan.


Ariastuty menegaskan bahwa BP Batam akan terus memantau proses investigasi untuk mengetahui penyebab kebakaran. BP Batam juga berkoordinasi dengan pihak terkait guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.


“Kejadian ini menjadi pengingat penting. Aspek keselamatan dan pengelolaan limbah harus menjadi perhatian utama. Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” tutupnya.(Din)




Editor: Teguh

Polresta Barelang Ringkus Warga Sukajadi Penganiaya Pembantu Rumah Tangga

On 12.42

Polisi tetapkan majikan rumah tangga di Batam tersangka penganiayaan ART. Foto/Cica


BATAM - Video viral yang menunjukkan penganiayaan yang dialami seorang perempuan sebagai Asisten Rumah Tangga di Kota Batam akhirnya ditindak lanjuti oleh Satreskrim Polresta Barelang.


Polisi langsung menangkap dua perempuan yang diindikan sebagai pelaku penyiksaan yakni majikan dan satu orang ART.


Diketahui, pelaku penganiayaan berat atau penyiksaan itu berisial R (Roslina). Ia merupakan majikan korban yakni Intan, salah satu Asisten Rumah Tangga (ART) asal Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT)  yang bekerja di kediaman tersangka di kawasan perumahan elit Sukajadi.


Kapolresta Barelang Kombes Pol Zaenal Arifin melalui Kasat Reskim AKP Debby Andrestian menjelaskan, terungkapnya kasus penganiayaan ART ini pada Minggu, 22 Juni 2025. Telah beredar video viral yang memperlihatkan seorang Asisten Rumah Tangga (ART) dalam kondisi wajah lebam dan luka-luka.


"Berdasarkan video tersebut, Satreskrim Polresta segera melakukan penyelidikan dan hasil penyelidikan awal ditemukan indikasi kuat tindak pidana penganiayaan terhadap ART,” ujar Debby.


Debby menjelaskan, dua orang diduga sebagai pelaku yakni R (majikan) dan M (asisten majikan) keduanya telah diamankan dan diperiksa secara intensif.


Penetapan tersangka dan barang bukti berdasarkan gelar perkara pada pagi hari tanggal 23 Juni 2025 dan B erdasarkan keterangan saksi, korban, dan tersangka, polisi menetapkan R dan M sebagai tersangka,”ungkap Debby.


Debby menyebutkan, kronologi kejadian dipicu kekerasan bermula dari kandang anjing peliharaan yang tidak ditutup, menyebabkan anjing berkelahi dan terluka.


R yang merupakan majikan menjadi marah dan langsung melakukan kekerasan fisik terhadap ART dan M (asisten R) juga ikut melakukan pemukulan, dengan alasan diperintah oleh R,” jelas Debby.


Debby menuturkan, barang bukti yang diamankam 1 buah raket nyamuk listrik, 1 buah ember plastik warna orange, 1 buah selokan sampah warna biru, 1 buah kursi lipat plastik, 3 buah buku catatan (termasuk buku ‘dosa’).


"Perlakuan terhadap korban Intan bekerja sejak Juli 2024, tinggal di rumah majikan (menginap) dan selama bekerja belum pernah menerima gaji, bahkan gajinya sering dipotong atau dijadikan denda,” tegas Debby


Lanjut Debby, korban mengaku dipaksa makan kotoran binatang, mengiris daging dalam kondisi tertentu, dan mengalami kekerasan rutin selama bekerja.


Buku catatan hukuman dan denda korban sudah kami sita dan pasal yang disangkakan Pasal 44 ayat 2 UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga Jo. Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP (ikut serta dalam tindak pidana) dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun atau denda maksimal Rp30 juta,”sebut Debby.


Debby menyebutkan, kondisi korban saat ini belum bisa dikomunikasikan dan tidak berada di Batam dan masih mendalami fakta dan pemeriksaan lanjutan untuk pendalaman unsur pidana dan kemungkinan pelaku lain.


Kondisi korban saat ini belum bisa dikomunikasikan dan tidak berada di Batam dan masih mendalami fakta dan pemeriksaan lanjutan untuk pendalaman unsur pidana dan kemungkinan pelaku lain,” pungkasnya. (cca)



Editor : taher

Sambangi Kim Seah Shipyard, BP Batam: Komitmen Berikan Solusi Tepat atas Tantangan Pelaku Usaha

On 15.23

BP Batam mengunjungi pengusaha shipyard sebagai upaya memberi motivasi dan dukungan. Foto/Agam


BATAM - Komitmen untuk menyelesaikan berbagai tantangan yang dihadapi pelaku usaha di Batam terus diupayakan oleh BP Batam.


Kali ini Anggota/Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan, Fary Francis bersama tim menjemput langsung tantangan berusaha yang dihadapi oleh PT. Kim Seah Shipyard Indonesia.


Pada hari Jum'at (20/6/2025) bertempat di workshop Kim Seah di Kawasan Industri Sekupang, Fary Francis yang diterima oleh Presiden Direktur PT. Kim Seah Shipyard Indonesia, Philip Chan melangsungkan kunjungan lapangan sekaligus berdiskusi mengenai tantangan yang dihadapi perusahaan ini.


"Sesuai arahan Presiden Prabowo kepada Kepala BP Batam, Bapak Amsakar Achmad dan Wakil Kepala BP Batam, Ibu Li Claudia Chandra serta para Anggota/Deputi, kami diminta untuk mempercepat kemajuan Batam," kata Fary Francis.


"Kemajuan tersebut meliputi percepatan pembangunan infrastruktur, perizinan usaha, hingga optimalisasi tenaga kerja salah satunya diwujudkan melalui investasi yang inklusif. Selain itu Presiden Prabowo juga ingin Batam menjadi role model kawasan ramah investasi di Indonesia," terang Fary Francis.


Arahan tersebut menjadi dasar bagi Fary Francis bersama jajaran untuk berkomitmen mempercepat kemajuan investasi Batam dengan menjemput langsung berbagai persoalan yang dihadapi oleh pelaku usaha di kawasan ini.


"Kehadiran kami disini adalah komitmen untuk mendukung pelaku usaha agar berbagai tantangan yang dihadapi dapat segera kami berikan solusinya sehingga kegiatan produksi dapat terus berkembang untuk mendukung kemajuan investasi di Batam," pungkas Fary Francis.


Merespon yang disampaikan Fary Francis, Presiden Direktur PT. Kim Seah Shipyard Indonesia, Philip Chan mengaku senang dengan kunjungan ini dan berharap BP Batam dapat segera menyelesaikan berbagai persoalan yang telah dilaporkannya.


"Kehadiran Deputi BP Batam di perusahaan kami merupakan sejarah yang baik, karena ini adalah pertama kalinya sejak perusahaan kami berdiri," tutur Philip.


"Kami sangat senang sekaligus ingin mengucapkan terima kasih karena Pak Deputi yang hadir full team berkomitmen untuk segera memberikan solusi atas tantangan yang sudah kami sampaikan secara langsung," pungkas Philip.


Turut hadir mendampingi Fary Francis dalam kunjungan ini, Direktur Investasi, Dendi Gustinandar; Direktur Pengendalian Pengusahaan, Asep Lili Holilulloh; serta beberapa Pejabat Tingkat III dan IV di lingkungan BP Batam. (MI)




Editor: taher