EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Hotel Pasifik Sering Disebut Sarang Narkoba

BATAM Kasus penyalahgunaan narkoba di Kepri sudah memasuki angka yang mengkhawatirkan. Umumnya, warga ketergantungan narkoba karena mendapatkannya di tempat hiburan seperti diskotek dan pub.


Hal itu terungkap dari pertemuan terbuka antara sejumlah LSM yang peduli dengan maraknya peredaran Narkotika dengan kepala BNN Pusat Komjen Anang Iskandar yang berlangsung di Aula BNN Provinsi Kepri, Selasa (2/4/2013).



Menurut Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Kepri Kombes Benny Setiawan, di Kepri pecandu narkotika jumlahnya sekitar 22 ribu jiwa. Selain itu Kepri juga menjadi daerah transit peredaran Narkotika jaringan internasional yang masuk lewat Malaysia.



Hanya saja, karena terbatasnya sarana dan jumlah SDM hingga pihaknya masih kesulitan untuk mengawasi banyaknya pintu masuk yang ada di Kepri.



Yang terbanyak masuk lewat Batam, kemudian menyusul Tanjungpinang dan Bintan serta Karimun.
Empat daerah ini dianggap rawan karena memiliki pintu masuk pelayaran luar negeri, hal ini tak terlepas dari letak kondisi geografis Kepri yang strategis ke negara tetangga.



Sementara itu Perwira Gatra dari Granat bersama beberapa LSM lain meminta BNN agar terus pro aktif dalam bekerja dan merangkul berbagai unsur untuk menghindari penyebaran narkotika. Terlebih lagi, saat ini banyak anak usia sekolah yang sudah ketergantungan Narkotika karena mereka bisa bebas masuk ke tempat hiburan, seperti Pasifik.



Dari pertemuan itu, diskotek Pasifik lebih sering disebut sebagai daerah yang rawan akan penyebaran Narkoba.



Tentang banyaknya penyebaran pil terarang ditempat hiburan, Ketua BNN Kepri mengaku pernah melakukan penggerebekan terhadap bandar narkoab di Diskotek Pasifik dan di Hotel Planet.



"Karena terbatasnya personil, kami saat itu meminta bantuan Polda Kepri. Saat ini, kasus penggerebekan Narkoba itu sudah sampai pengadilan," beber Benny.



14 Narkoba Baru Ditemukan di Indonesia



Sementara itu Kepala BNN Anang Iskandar menambahkan dari 200 jenis narkotika baru yang ada di dunia, 14 macam di antaranya sudah masuk di Indonesia.



Menurutnya penuturan pejabat yang menangani kasus narkotika di Nigeria, ternyata barang yang dipasok bandar-bandar untuk masuk Indonesia dibawa melalui Malaysia.



”Itu peenuturan BNN-nya Nigeria saat saya berkunjung ke sana,” terang Anang.(redaksi)