EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Rupiah Melorot, WN Singapura Borong Hewan Kurban

BATAM - Permintaan hewan kurban bakal naik drastis tahun ini. Selain para Calon Legislatif (Caleg) yang akan maju di Pemilihan Legislatif 2014 ramai-ramai ikut menarik perhatian warga dengan bagi-bagi hewan kurban tahun ini, juga karena rupiah melorot terhadap dolar Singapura.



Menurut wakil Ketua Asosiasi Persatuan Hewan Ternak Batam (APHTB), Safri MZ, diperkirakan lonjakan pesanan hewan kurban untuk lebaran haji tahun ini akan meningkat 20 persen.



"Banyak warga Singapura dan Malaysia yang ingin berkurban di Batam, karena dolar mereka naik jadinya gampang beli hewan kurban akibat rupiah kita melorot tajam," ungkapnya, Rabu (28/8).



Diakuinya, harga sapi dan kambing tahun ini juga akan naik drastis, namun itu tidak akan mempengaruhi permintaan hewan kurban.



Tahun lalu, kata Safri, yang juga merupakan Ketua RW 24 Taman Raya, Kelurahan Belian, Batamkota ini, permintaan hewan kurban di Batam mencapai 1.800 ekor sapi dan 8.500 ekor kambing.



Untuk harga sapi tahun lalu kata dia antara Rp10 juta hingga Rp11 juta per ekor. Dan Tahun ini diperkirakan harga untuk satu ekor sapi diperkirakan akan mencapai Rp12 juta. Harga-harga sapi juga berbeda beda karena dipengaruhi oleh bobot sapi itu sendiri. Sedangkan untuk Kambing, terangnya, tahun lalu harganya antara Rp1,3 juta dan tahun ini diperkirakan akan naik hingga Rp1,5 juta.



"Kenaikan harga hewan kurban ini, sangat dipengaruhi oleh naiknya biaya transportasi. Terlebih beberapa waktu lalu harga BBM naik tentu ini akan mempengaruhi harga hewan kurban," terangnya.



Hewan kurban yang dipasok ke Batam itu didatangkan dari Lampung dan Padang dan sebagian merupakan hasil ternak dari Batam. Meski sudah banyak yang memesan, namun hewan untuk kebutuhan kurban baru banak dipasok dua pekan sebelum lebaran. (moy)