EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Instruktur dan Siswa Selamat

* Pesawat PK-KFC jenis Cessna 152 jatuh di pantai Pulau Ngenang
KEPULAUAN RIAU – Pesawat PK-KFC jenis Cessna 152 jatuh dan menghujam ke karang di pinggir pantai Pulau-Ngenang, wilayah perairan Bintan-Provinsi Kepulauan Riau pada Kamis pagi (12/9) pukul 07.30 wib. Beruntung Capten Pilot Lidya (39) selaku instruktur dengan siswa Ki Agus Nabil (19) yang dilatih menerbangkan pesawat PK-KFC (Papa Kilo-Kilo Foxtrok Charlie) jenis Chesna 152 milik PT Aviasi Solusi Prima-cabang Batam, ternyata bisa selamat dan kembali ke Batam.

Namun tidak dapat diketahui, apakah keduanya mengalami luka atau tidak karena mereka langsung menjauh dan berusaha menjauhkan diri dari pers. Alriandi kepala cabang PT Aviasi Solusi Prima di Batam, terus bungkam. Ia tidak mau memberikan keterangan kepada pers, baik soal keberadaan kedua korban maupun tentang kondisi pesawat yang dipakai melatih siswa penerbang. Berulangkali SH dan Kepri Update.com menghubunginya terutama melalui Handphone, tapi tetap tidak menjawab pertanyaan yang diterima lewat pesan singkat (sms).

Menurut Muhammad Saleh anggota tim Basarnas Tanjungpinang dari lokasi kejadian kepada SH dan Kepri Update, Kamis siang, pesawat yang jatuh menghujam ke bibir pantai Pulau Ngenang terbalik dan mengapung. Bagian depan pesawat dikatakan rusak berat karena menghantam karang, begitu juga baling-baling turut mengalami kerusakan. Pesawat itu baru sore hari ditarik oleh tim Basarnas ke pinggir pantai atau bagian darat, setelah pihak PT Aviasion Solusi Prima dapat persetujuan dan petunjuk dari Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) di Jakarta. Posisi pesawat di darat, dimaksudkan, agar tim KNKT dapat memeriksa kondisi pesawat dan lokasi kejadian untuk penyebab kecelakaan.

Tapi seperti biasanya selama ini, tunggu masyarakat dulu bosan baru KNKT memberitahu penyebab jatuhnya pesawat. “Jarang diumumkan ke publik secara transparan, kendati sangat perlu imformasinya bagi pengguna jasa penerbangan untuk kewaspadaan,” kata Nadya pedagang Tanjungpinang-Jakarta. Ibu dua anak itu malah curiga sambil berucap “ jangan-jangan hasil pemeriksaan pesawat diobjekkan para oknum KNKT ke pihak perusahaan bersangkutan, demi keuntungan pribadi masing-masing.” (Parlyn Manungkalit)