TANJUNGPINANG- Pembangunan Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) di Teluk
Keriting sudah masuk tahap pembangunan konstruksi. Saat ini pekerja sedang
melaksanakan pengecoran pondasi dan tiang bangunan.
"Saya tegaskan, proyek ini tidak terbengkalai dan sampai saat ini masih
dikerjakan. Memang, ada keterlambatan dalam hal persiapan lahan untuk
penempatan bangunan dan mesin SWRO. Lokasinya dengan sistem pinjam pakai,"
ujar Kepala Dinas PU, Robert Pasaribu.
Lokasi pembangunan SWRO saat ini berada di dalam Komplek TNI AL
Tanjungpinang dengan luas 3.550 meter persegi dengan pagu anggaran sebesar
Rp 47 miliar. Proyek tersebut merupakan proyek multi years tahun jamak.
Pelaksana kontraktor pembangunan SWRO adalah PT Artha Envirotama dari
Jakarta.
Manager proyek PT Artha Envirotama, Krisna Setiadi kepada wartawan
mengatakan, pengerjaan lahan proyek dimulai pada Juni 2013 yakni melakukan
pemerataan tanah lokasi proyek (cut and fill) selama kurang lebih satu
bulan.
"Pelaksanaan pembangunan fisik baru dilakukan pada Juli 2013, pengerjaan
SWRO ini seharusnya dilakukan pada Mei 2012 lalu. Namun, karena terkendala
lahan yang belum ada saat itu, yang disediakan oleh Pemko Tanjungpinang,
maka pelaksanaannya mengalami penundaan," jelas Krisna.
Krisna menjelaskan, setelah MoU diteken oleh Gubernur Kepri dan pihak TNI
AL, kemudian ditetapkan lokasi di sekitar Komplek Lantamal IV Tanjungpinang,
maka pembangunan fisik mulai dikerjakan pada Juli 2013. Saat ini sedang
dalam tahap pengerjaan pondasi untuk mesin dan tiang bangunan.
Terkait pengadaan mesin dan peralatan SRO, Krisna mengatakan, akan tiba
dalam minggu ini. Mesin tersebut didatangkan dari Amerika dan Jepang,
sedangkan pabrikasi dilakukan di Indonesia. Sementara penyelesaian
pembangunan dan pemasangan mesin diperpanjang hingga Februari 2014 mendatang
karena telah ada adenddum.
"RO seharusnya sudah beroperasi pada Desember 2013 ini, namun karena ada
addendum maka mesin ini akan beroperasi aktif pada Februari 2014 mendatang,"
kata Krisna. (Dimas Wijaya)
EKONOMI
NASIONAL
POLITIK
