BATAM
Meski pun tersedia di pengecer, harganya sudah melambung dari normalnya Rp 15 ribu menjadi Rp 25 ribu.
Seperti dirasakan warga Perum Griya Pratama Batuaji. Di sini pasokan gas berjuluk melon itu sudah sepekan kosong. Tak pelak mereka memburu gas ke luar pemukiman mereka.
"Tadi saya dapat gasnya di tukang tempel ban di Genta I. Tapi harganya Rp 25 ribu," keluh Wati, warga Griya Pratama, Sabtu (25/10/2014).
Uni, pemilik pangkalan di perumahan tersebut mengaku tak mengetahui persis kenapa pasokannya terlambat tiba. "Saya tak tahu juga apa masalahnya. Tapi katanya hari ini akan diantar," ujarnya.
Kelangkaan gas melon tersebut, disinyalir kuat akibat ulah para spekulan penimbun dan para mafia penyulingan gas yang kambuh lagi.
Meski sudah berulang ditertibkan dan digerebek oleh polisi, aksi ini masih saja terus terjadi. Pemerintah dan aparat kepolisian diminta agar serius menindaknya.(red)
EKONOMI
- Tingkatkan Layanan, BP Batam Gelar FGD Aturan Asal Barang dan Penerbitan SKA
- BP Batam Launching Dashboard dan Duta Investasi, Jawab Keluhan Pelaku Usaha Secara Cepat, Tepat, Transparan
- Kepala BP Amsakar Buka Batam Investment Forum 2025, Dorong Optimisme Iklim Investasi
- Serap Aspirasi Pengusaha, BP Batam Siapkan Solusi Bagi Para Investor
NASIONAL
- Kepala BP Batam Amsakar Achmad Raih Gelar Doktor Ilmu Pemerintahan di IPDN
- Badan Pengusahaan Batam Gelar Expose Studi Kelayakan Pembukaan Jalur RORO Batam Johor
- Hadiri Kongres 1 GEKRAFS 2025, BP Batam: Semoga Dapat Membawa Kemajuan Ekonomi Kreatif bagi Indonesia
- Kembangkan Investasi, BP Batam Teken Nota Kesepahaman Bersama Kemerinves
POLITIK
- Marak Gula Merah Oplosan di Pasar, DPRD Batam Panggil Disperindag, Dinkes dan BPOM
- PAD Tak Pernah Tercapai, Banggar DPRD Batam Usulkan Moratorium Parkir Tepi Jalan
- DPRD Batam Gelar Paripurna Penyampaian Nota Keuangan Perubahan APBD 2025
- Banggar DPRD Batam Beri Rekomendasi dan Catatan Terkait Penggunaan APBD 2024 Oleh Pemko

