BATAM – Kepala Badan Narkotia Nasional Republik Indonesia Anang Iskandar mengungkapkan, “Batam sangat tinggi angka preferensinya, sekitar 4.3 persen. Dan sekitar 70 ribu orang di Batam dikategorikan sebagai pencandu narkoba,” ujarnya.
Batam menjadi daerah yang paling rawan menjadi peredaran narkoba karena letaknya yang berdekatan dengan negeri jiran Malaysia. Malaysia selama ini dikenal sebagai salah satu pemasok narkoba terbesar di Batam.
Narkoba tersebut banyak masuk melewati jalur laut. Banyaknya pelabuhan tikus di Batam menyulitkan petugas untuk menangkap para pelaku bisnis haram tersebut.
Anang Iskandar menambahkan, selain Malaysia disebut sebagai distributor atau pemasok narkoba paling banyak ke Indonesia, Negara Timor Timur dan Papua Nugini juga disebut menjadi pemasok narkoba ke Indonesia.
Pihaknya bersama Malaysia telah bekerjasama dalam membatasi ruang gerak pengedar narkoba. Namun karena 49 persen pangsa pasar, narkoba buatan Malaysia tersebut adalah Indonesia, BNN sedikit kesusahan memberantasnya.
"Dalam pemberantasan narkoba di Kepri, kita bersinergi dengan beberapa instansi terkait seperti, Kepolisian, Bea Cukai, Imigrasi dan Ditpam," pungkas Anang. (arya)
