[caption id="attachment_4452" align="alignright" width="290"]
BATAM - Pasca muncul kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak terhadap empat bidannya, klinik Vely di Fanindo Batuaji diduga memakai cara-cara intimidasi.
Salah satunya dengan menempel stiker bertuliskan dan logo Keluarga Besar Marinir. Namun saat dikonfirmasi terkait stiker itu, Danyon Marinir 10 SBY Batam, Letkol Kresno Pratowo membantahnya.
""Terimakasih informasinya, kami akan kroscek ke lokasi segera," kata Letkol Kresno, Jumat (27/2) sore.
Sekitar pukul 20.30 WIB tadi, pesan singkat (SMS) yang mengatasnamakan Pasintel Yonif-10 Marinir masuk ke redaksi.
"Selamat malam, kami pasintel yonif-10 marinir menginformasikan bahwa kami dari pihak marinir tidak memiliki hubungan apa pun dengan pihak klinik Vely baik itu hub. Kerja, hub persaudaraan maupun hub. Yang lainnya. Klo memang di klinik vely terdapat stiker keluarga besar marinir akan segera kami lepas. Trims," demikian bunyi pesan tersebut. (red/amok)
EKONOMI
- Tingkatkan Layanan, BP Batam Gelar FGD Aturan Asal Barang dan Penerbitan SKA
- BP Batam Launching Dashboard dan Duta Investasi, Jawab Keluhan Pelaku Usaha Secara Cepat, Tepat, Transparan
- Kepala BP Amsakar Buka Batam Investment Forum 2025, Dorong Optimisme Iklim Investasi
- Serap Aspirasi Pengusaha, BP Batam Siapkan Solusi Bagi Para Investor
NASIONAL
- Kepala BP Batam Amsakar Achmad Raih Gelar Doktor Ilmu Pemerintahan di IPDN
- Badan Pengusahaan Batam Gelar Expose Studi Kelayakan Pembukaan Jalur RORO Batam Johor
- Hadiri Kongres 1 GEKRAFS 2025, BP Batam: Semoga Dapat Membawa Kemajuan Ekonomi Kreatif bagi Indonesia
- Kembangkan Investasi, BP Batam Teken Nota Kesepahaman Bersama Kemerinves
POLITIK
- Marak Gula Merah Oplosan di Pasar, DPRD Batam Panggil Disperindag, Dinkes dan BPOM
- PAD Tak Pernah Tercapai, Banggar DPRD Batam Usulkan Moratorium Parkir Tepi Jalan
- DPRD Batam Gelar Paripurna Penyampaian Nota Keuangan Perubahan APBD 2025
- Banggar DPRD Batam Beri Rekomendasi dan Catatan Terkait Penggunaan APBD 2024 Oleh Pemko

