[caption id="attachment_4078" align="alignleft" width="290"]
BATAM - Kadisnaker Batam Zarefriadi mengatakan tahun 2014 lalu pihaknya bekerjasama dengan 23 Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) telah menggelar pelatihan terhadap 1.210 tenaga kerja.
"Pelatihan tersebut menggunakan APBD sebesar Rp 5.956.844.500 yang dibagi dalam dua program pelatihan, yakni peningkatan keterampilan pencari kerja dan peningkatan kemampuan tenaga kerja," kata Zaref didampingi Kabid Pelatihan dan Produktifitas Kerja Maudi Vera mengklarifiksi pemberitaan kepriupdate.com (AMOK Grup), Senin sore (2/2/2015) di ruang kerjanya.
Zaref menegaskan bahwa anggaran pelatihan tenaga kerja tahun 2014 adalah Rp 5.956.844.500 yang dibagi dalam dua program pelatihan yakni peningkatan keterampilan pencari kerja sebesar Rp 2.475.302.500 dan peningkatan kemampuan tenaga kerja sebesar Rp 3.056.342.000.
"Untuk pelatihan pencari kerja sebanyak 620 orang dengan 16 kegiatan dan peningkatan keterampilan sebanyak 590 orang dengan 8 kegiatan," jelasnya.
Untuk menggelar pelatihan kerja tersebut Zaref mengaku bekerjasama dengan 23 lembaga Pelatihan Kerja(LPK) binaan Disnaker Batam. Sedangkan untuk pesertanya sendiri diseleksi dari setiap kecamatan yang ada di Batam.
Ketika disinggung mengenai keberadaan Serikat Pekerja/Buruh program pelatihan ini, Zaref mengaku pihaknya selalu mendorong Serikat Pekerja yang ada agar memiliki Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) sendiri untuk bisa memberikan pelatihan terhadap berbagai bidang-bidang kerja tertentu yang saat ini sangat dibutuhkan di Batam.
"Saat ini sudah ada LPK milik Serikat Pekerja, tapi masih sedikit. Seharusnya organisasi buruh berkarya dengan membentuk asosiasi pekerja sejenis yang bisa melatih tenaga kerja lebih profesional, karena mereka kan memiliki tenaga ahli di bidang pekerjaan tertentu. Jangan hanya tahunya demo saja," ujarnya.
Menurut Zaref beberapa keahlian kerja yang saat ini sangat diminati di Batam adalah di Offshor dan Minyak dan Gas(Migas) serta bidang pariwisata. (red/amok)