EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Keindahan Pantai Setokok Butuh Sentuhan Swasta

 

[caption id="attachment_4221" align="alignright" width="290"]Panorama senja di Pantai Setokok Kecamatan Bulang, membuat kangen setiap orang yang berkunjung. foto: kepriupadate Panorama senja di Pantai Setokok Kecamatan Bulang, membuat kangen setiap orang yang berkunjung. foto: kepriupadate[/caption]

BATAM - Potensi wisata alam Kota Batam cukup menjanjikan terutama panorama alam pantainya. Hanya saja sentuhan dari swasta masih minim, membuatnya kurang tertata baik seperti halnya di Singapura.  

 

Salah satu wisata alam yang tersembunyi adalah pantai Setokok di Kecamatan Bulang. Selain airnya jernih, pasir pantainya juga putih bersih membuat pengunjung betah berlama-lama di sini.

 

Menariknya lagi jarak tempuh ke pantai Setokok dari Kota Batam cukup dekat, hanya berjarak sekitar 5 km dari Jembatan 3 Barelang. Akses jalan ke lokasi kini makin mudah sebab jalan nyaris semuanya telah diaspal.

 

Tiba di sini anda akan disambut para pemuda tempatan penjaga portal masuk dan parkir. Satu orang pengunjung dipungut Rp5.000 dan anda pun bisa sepuasnya bermain di pantai.

 

"Kalau musim utara seperti ini airnya surut di siang hari, tapi jam 8 malam nanti baru pasang lagi. Lepas masa ini airnya bisa lewati kelong-kelong itu," kata Mak Siti, pedagang sekaligus warga tempatan kepada kepriupdate.com, Minggu (15/2).

 

Menurut dia warga tempatan sudah mulai membangun bilik-bilik untuk pengunjung yang akan membersihkan tubuh dan buang air kecil, bantuan dari pemerintah. Namun hal itu dirasa masih kurang memadai.

 

Dia menyebut bila berharap kepada bantuan pemerintah saja, maka perkembangan pantai Setokok cukup lambat. Dia memberi contoh pantai Mirota di Galang yang dikelola swasta, saat ini jauh lebih ramai dan menguntungkan.

 

Bila ada pengusaha yang berminat menanamkan modal untuk membangun tempat-tempat penginapan seperti di pantai Mirota Galang, tentu hal ini akan meningkatkan pendapatan penduduk tempatan. Akan banyak menyerap tenaga kerja utamanya bagi para nelayan.

 

"Ya kalau ada pengusaha yang mau bangun pantai ini tentu akan lebih baik. Karena banyak pengunjung yang mengeluh, kok kurang tertata dan kotor banyak sampah," ujarnya.

 

"Kalau kami ini kan cuma nelayan. Tidak setiap hari dapat ikan. Sekarang musim Cina, suami saya cari ikan dingkis. Ya lumayan pendapatan sebab orang Cina banyak cari, selepas itu sepi lagi," katanya. (wati)