EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

RSUD Embung Fatimah Diduga Malpraktek

 

 

 

[caption id="attachment_8448" align="alignleft" width="290"]Inilah bocah yang diduga jadi korban malpraktek di RSUD Embung Fatimah Batam.  foto: amok Inilah bocah yang diduga jadi korban malpraktek di RSUD Embung Fatimah Batam. foto: amok[/caption]

BATAM - Oknum perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah, Batu Aji, Batam diduga telah melakukan malpraktek terhadap pasien balita berumur 1 tahun 2 bulan bernama Aurel. Kondisi Aurel saat ini semakin lemah dan parah sejak dirawat selama 1 bulan lebih.

 

Ibu kandung Aurel, Liana mengaku membawa putrinya ke RSUD Embung Fatimah tanggal 16 Januari 2016 lalu, tapi hingga saat ini tidak kunjung sembuh. Bahkan kondisi putrinya semakin memprihatinkan.

 

“Sejak dirawat disini tidak ada perubahan mas, malah semakin memprihatinkan kondisinya sekarang,” ujar Liana kepada AMOK Group, Sabtu (27/2/2016) siang.

 

Diungkapkannya selama masa perawatan di RSUD, perawat yang ada selalu memberikan suntikan vaksin dan anti kejang di bagian kaki Aurel untuk menurunkan demannya.

 

“Setiap hari sejak dirawat, perawat selalu memberikan suntikan dibagian kaki Aurel mas. Kata perawatnya, itu suntik vaksin dan anti kejang biar demamnya cepat turun,”ujarnya.

 

Ia juga mengaku telah menanyakan langsung kepada dokter bagian Poli Anak. Namun dokter berinisial JM tersebut mengaku tidak pernah memerintahkan perawatnya untuk menyuntik Aurel.

 

“Dokter bagian poli anak mengaku tidak pernah berikan perintah untuk lakukan penyuntikan kepada Aurel seperti yang dilakukan perawat itu,” jelasnya sambil mengusap air matanya.

 

Ironisnya, setelah dokter JM memeriksa Aurel yang dirawat di kamar 304, seluruh perawat yang menangani balita malang tersebut menyangkal dan mengancam Liana agar tutup mulut.

 

“Saat dokter datang memeriksa ke ruangan seluruh perawat yang bertugas menyangkal. Saya juga sempat diancam salah satu perawat agar tutup mulut,” jelasnya.

 

Kesedihan yang dialami Liana ternyata tidak sampai disitu saja. Selain kondisi putrinya yang semakin memburuk, ia juga harus dipusingkan dengan biaya pengobatan sebesar Rp 7 juta yang harus segera dilunasi.

 

“Saya bingung mas, pihak RSUD terus mendesak saya untuk segera melunasi Rp 7 juta itu. Jika tidak dibayar, putri saya tidak akan ditangani,” ujarnya.

 

Meski kebingungan untuk melunasi biaya tersebut. Liana tetap berupaya keras dengan mencoba mencari pinjaman ke saudara dan para tetangga yang ada, karena tidak tega melihat kondisi putri tercintanya itu.

 

“Saya hanya berharap Aurel bisa cepat ditangani mas,” pungkasnya.

 

Saat berita ini diunggah, pihak RSUD Embung Fatimah Batu Aji, Batam belum berhasil dikonfirmasi. Cr 03 /AMOK Group.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *