ANAMBAS
Agung Putra Utama, Manajer Kampanye Pengelolaan Akses Area Perikanan (PAAP) dalam rilis yang diterima kepriupdate.com mengatakan, Desa Batu Belah terpilih sebagai kawasan percontohan yang akan dikelola mandiri oleh masyarakat setempat dengan pengawasan serta pelaporan oleh kelompok kerja (Pokja).
"Kampanye ini untuk mengupayakan perubahan perilaku masyarakat nelayan di mana dalam kegiatan tersebut disampaikan bagaimana konservasi perikanan, kawasan zonasi dan bagaimana meningkatkan hasil dalam waktu jangka panjang," tuturnya.
Program PAAP di Anambas digagas dan diimplemantasikan oleh Loka KKPN Pekanbaru atas dukungan Rare-Indonesia, sebuah lembaga non-profit Internasional yang bergerak dalam fasilitasi pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan.
Rare-Indonesia memperkenalkan kampanye pride-PAAP untuk melindungi ekosistem dan menjaga keanekaragaman hayati. Kampanye Pride menginspirasi masyarakat untuk melindungi jenis dan habitat yang unik. Pada saat bersamaan Kampanye Pride-PAAP juga memberi insentif dan alternatif nyata untuk terjadinya perubahan perilaku yang lebih ramah lingkungan. Pendekatan kampanye ini telah direplikasi melalui lebih dari 205 kampanye di lebih dari 50 negara.
Kegiatan ini dilakukan oleh Pokja masyarakat Desa Batu Belah untuk meningkatkan hasil tangkapan nelayan di masa yang akan datang dan menjamin ikan akan terus ada di kawasan ini, jika nelayan mematuhi upaya konservasi yang dilakukan di kawasan ini.
Bupati Kepulauan Anambas, Abdul Haris menyatakan melalui program PAAP ini diharapkan akan mendukung program pemerintah daerah dalam pengelolaan kawasan laut secara lestari sekaligus meningkatkan kesejahteraan nelayan lokal.
“Saya sangat mendukung program Rare yang pertama kali diadakan di Anambas, dimana kegiatan ini juga telah dilakukan Loka KKPN untuk sosialisasi rutin setiap kecamatan yang ada di Anambas. Hal ini menjadi percepatan penyampaian dan pemahaman ke masyarakat. Dan saya mengharapkan pasca program 2017, tetap dapat dilanjutkan di TWP Anambas di lokasi masyarakat lainnya,” ujar Kepala Loka KKPN Pekanbaru, Yogi Yanuar.
Siswandi Ketua Pokja Desa Batu Belah menyatakan berharap program PAAP di desanya dapat meningkatkan hasil tangkapan nelayan dan dapat berkelanjutan untuk jangka panjang. Terutama ikan semakin banyak, dan lokasi menangkap ikan semakin banyak.
Sementara Manajer Implementasi Program Rare Indonesia, Muhammad Yayat Afianto mengatakan, melalui program ini pengelolaan perikanan di wilayah pesisir Desa Batu Belah “diserahkan” pada komunitas atau masyarakat tempatan.
"Masyarakat dan nelayan memiliki hak khusus untuk mengambil manfaat dari sumber daya ikan, dan untuk imbal balik, mereka membantu penyusunan rencana, menjaga Zona Inti dan mengelola secara lestari,” pungkas Yayat. ***