BATAM – Sudah 6 tahun semenjak gedung RSUD Batam pindah ke bilangan Aviari Batuaji, namun hingga kini bekas gedung tersebut tidak pernah dimanfaatkan bahkan dibiarkan begitu saja terbengkalai. Sebagian besar kondisi bangunan kini telah keropos dan ditumbuhi ilalang.
Gedung tersebut dibangun bulan Oktober tahun 2004 silam. Masyarakat Batam utamanya warga Batuaji dan Sagulung kala itu boleh berbangga, dimana ada bangunan RS pemerintah walau fasilitasnya tak lebih dari Puskesmas.
Namun setelah digunakan lebih kurang 6 tahun atau pada akhir 2010, pemerintah kembali membangun gedung RSUD lebih baik di kawasan bisnis Aviari Batuaji yang selanjutnya disebut dengan RSUD Embung Fatimah.
Dan sejak itu pelayanan RS yang diresmikan oleh Walikota Nyat Kadir tersebut terbengkalai. Kondisi gedung milik pemerintah kota Batam ini banyak keropos serta dipenuhi rumput dan ilalang.
Kondisi tersebut membuat suasana gedung menjadi angker. Suasana semakin mencekam ketika melihat kaca jendela bangunan gedung itu sudah pecah dan atap bangunan berlubang dan sudah terlihat bercak-bercak hijau lumut.
Selain tidak ada penjaga, juga tidak ada pagar sehingga orang bisa bebas masuk ke dalam bangunan. Celakanya gedung RS tersebut telah berubah fungsi sebagai tempat orang berpacaran.
“Karena sepi dan gelap, setiap malam gedung RSUD lama itu jadi tempat maksiat para ABG,” ujar Yusuf, seorang warga, Selasa (26/4/2016).
Sebelumnya Pemko Batam sempat mewacanakan akan memfungsikan gedung RSUD lama tersebut, sebagai RS Sakit Jiwa dan akan dijadikan markas Satpol PP, namun kandas di telan bumi.
Meski walikota telah bergandi dari Ahmad Dahlan ke mantan wakilnya Muhammad Rudi, tetapi tidak jelas kapan gedung tersebut kembali dimanfaatkan. Hal ini untuk menghemat anggaran agar tidak mubazir. (anggieta)
