BATAM - Data dunia Indonesia menduduki posisi ke-2 dalam hal penyumbang sampah plastik ke laut. Hal tersebut bukan isapan jempol.
Seperti misalnya di Kota Batam, nyaris aliran parit menuju laut dipenuhi sampah plastik baik berupa kantong hingga sisa botol minuman.
Akibatnya laut di sekeliling pulau berbentuk kalajengking ini dijejali sampah plastik. Kondisi tersebut membuat habitat laut terganggu serta membuat pemandangan tak sedap.
"Kalau pantai banyak sampah seperti ini, sangat tidak baik bagi kesehatan. Sayang sekali kurang peduli warga Batam pada lingkungan," keluh Jane, seorang turis asal Australia di pantai Tanjungpinggir kepada kepriupdate.com, Sabtu (28/5/2016).
Pantauan di lapangan ketidakdisiplinan warga Batam dalam membuang sampah terlihat mulai dari lingkungan rumah hingga di bahu jalan. Bahkan para pedagang kaki lima yang banyak menghasilkan limbah plastik sengaja membuang ke dalam parit.
Setiap banjir terjadi dan saat surut, kebanyakan sampahnya adalah kantong plastik. Karena inilah, kita terpaksa hidup dengan pemandangan sampah plastik yang menumpuk di pinggir jalan, di parit, di sungai, di pantai, dan di lautan kita.
Fenomena tersebut hampir terjadi di seluruh pelosok Batam. Sehingga bukan tidak mungkin laut Batam cepat atau lambat akan tenggelam dengan sampah plastik. (anggieta)
