BATAM
Penyebabnya tidak lain karena warga yang telah terlanjur berlangganan tv kabel tidak bisa menonton siaran RCTI, lantaran pihak operator tv kabel seperti Barvis, BCN dan sebagainya mengacak siaran.
Kontan saja hal tersebut menuai kecaman. Padahal warga mengaku telah membayar iuran tv kabel per bulan mulai dari Rp 75 ribu hingga Rp 150 ribu.
"Kalau siaran bola UERO tidak bisa disaksikan, kenapa tidak ada pengumuman dari tv kabel," keluh Udin, warga Tiban.
Warga yang sudah terlanjur berlangganan tv kabel enggan beralih kembali menggunakan antena UHF. Pasalnya mengaku sudah membayar iuran per bulan yang cukup besar dan harus mengeluarkan uang lebih untuk membeli antena UHF.
"Padahal nanti malam Inggris tim favorit saya berlaga, tapi percuma tidak bisa nonton gara-gara tv kabel," keluh Samsir, warga Tiban Centre. (man)
EKONOMI
- Korea Selatan Minati Industri Re-refine Waste Machinery Oil Pertama di Batam, BP Batam Siap Dukung Penuh
- Gesa Pertumbuhan Ekonomi, BP Batam Usulkan Pagu Anggaran 2026 sebesar Rp 5,328 T
- Catat Sejarah, Batam Sukses Bangun Proyek Wind Tower Senilai USD 22 Juta
- Pelantikan Pejabat Tingkat III dan IV, Kepala BP: Satukan Energi untuk Majukan Batam
NASIONAL
- Kembangkan Investasi, BP Batam Teken Nota Kesepahaman Bersama Kemerinves
- Wakili Presiden Prabowo, Deputi IV BP Batam Sampaikan Kesan Mendalam Pasca Pelantikan Paus Leo XIV di Vatikan
- Presiden Prabowo Tugaskan Deputi BP Batam Hadiri Pelantikan Paus Leo XIV di Vatikan
- Kapoldasu Diminta Beri Reward Tim Irwasda Pembasmi Narkoba di Asahan
POLITIK
- Marak Gula Merah Oplosan di Pasar, DPRD Batam Panggil Disperindag, Dinkes dan BPOM
- PAD Tak Pernah Tercapai, Banggar DPRD Batam Usulkan Moratorium Parkir Tepi Jalan
- DPRD Batam Gelar Paripurna Penyampaian Nota Keuangan Perubahan APBD 2025
- Banggar DPRD Batam Beri Rekomendasi dan Catatan Terkait Penggunaan APBD 2024 Oleh Pemko

