EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Dalam Hidup Kita Hanya Perlu Sabar

 
KEPRIUPDATE.COM - Menukil perkataan Ibnul Qayyim rahimahullah dalam hal rezeki yang harus dipahami adalah jatah rezeki tetap terus ada selama nyawa kita masih ada. Jika salah satu pintu rezeki tertutup, maka akan terbuka pintu rezeki yang lain.

 

Fokuskanlah pikiranmu untuk memikirkan apapun yang diperintahkan Allah Ta'ala. Jangan menyibukkannya dengan rezeki yang sudah dijamin untukmu. Karena rezeki dan ajal adalah dua hal yang sudah dijamin, selama masih ada sisa ajal, rezeki pasti datang. Jika Allah dengan hikmahNya berkehendak menutup salah satu jalan rezekimu, Dia pasti dengan rahmatNya membukan jalan lain yang lebih bermanfaat bagimu.

 

Renungkanlah keadaan janin, makanan datang kepadanya, berupa darah dari satu jalan, yaitu pusar. Lalu ketika dia keluar dari perut ibunya dan terputus jalan rezeki itu, Allah membuka untuknya dua jalan rezeki yang lain yakni dua puting susu ibunya. Dan Allah mengalirkan untuknya di dua jalan itu rezeki yang lebih baik dan lebih lezat dari rezeki yang pertama, itulah rezeki susu murni yang lezat.

 

Lalu ketika masa menyusui habis, dan terputus dua jalan rezeki itu dengan sapihan, Allah membuka empat jalan lain yang lebih sempurna dari yang sebelumnya; yaitu dua makanan dan dua minuman. Dua makanan yaitu dari hewan dan tumbuhan. Dan dua minuman yaitu dari air dan susu serta segala manfaat dan kelezatan yang ditambahkan kepadanya.

 

Lalu ketika dia meninggal, terputuslah empat jalan rezeki ini, namun Allah Ta’ala membuka baginya jika dia hamba yang beruntung--delapan jalan rezeki. Itulah pintu-pintu surga yang berjumlah delapan, dia boleh masuk surga dari mana saja dia kehendaki.

 

Dan begitulah Allah Ta’ala, Dia tidak menghalangi hamba-Nya untuk mendapatkan sesuatu, kecuali Dia berikan sesuatu yang lebih afdhol dan lebih bermanfaat baginya. Dan itu tidak diberikan kepada selain orang mukmin, karenanya Dia menghalanginya dari bagian yang rendahan dan murah, dan Dia tidak rela hal tersebut untuknya, untuk memberinya bagian yang mulia dan berharga.

 

Tapi sekali lagi, Allah memang Maha Berkehendak. Dan hanya satu yang harus kita lakukan, ikhlaslah. Bukankah menghilangkan seluruh bumi dan seisinya adalah sangat mudah bagi Allah? Lalu mengapa kita harus sombong untuk mempertahankan sesuatu yang memang diambil oleh Pemilik Sejatinya?

 

Allah juga Maha Penyayang. Allah tak akan pernah membiarkan hambaNya telantar. Saat Dia menutup satu pintu, yakinlah ada banyak pintu siap dibukakannya, kita hanya perlu satu kata, sabar.

 

"Sesudah kesulitan di situ ada kelapangan.  Sesungguhnya, di samping kesulitan ada kelonggaran." (Q.S Al-Insyirah:6-7)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *