EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

SMA 5 Batam Diduga Pungut Rp2,5 Juta Per Siswa

 

BATAM - Meski masa proses belajar mengajar telah berlalu sepekan lalu, namun riak-riak adanya dugaan kecurangan pada penerimaan murid baru tahun ini masih terus bermunculan.

 

Seperti di SMA Negeri 5 Batam, Selasa (2/8/2016) pagi tadi beberapa orang tua murid dan anaknya terlihat masih mendatangi  sekolah yang berada di Kecamatan Sagulung.

 

Mereka terus berupaya melobi agar anak-anaknya yang dinyatakan tidak lolos seleksi bisa diterima di sekolah favorit tersebut.

 

Para orang tua merasa putus asa karena hingga saat ini anaknyabelum bisa bersekolah seperti teman teman mereka yang lain.

 

Informasi yang beredar di kalangan orang tua disebutkan, puluhan siswa telah diterima melalui jalur belakang setelah pihak sekolah meminta uang pelicin mulai Rp2 hingga 2,5 juta per siswa.
 

 

"Pungutan itu tidak berlaku bagi semua calon siswa cuma untuk anak titipan pejabat dan kepala sekolah," tutur salah seorang orang tua yang enggan disebutkan namanya.

 

Ketua Panitia PPDB SMA 5 Batam, Sarimin tidak menepis adanya dugaan tindak praktik kecurangan tersebut. Namun ia mengelak memberi komentar kepada awak media.

 

Yahya, pemerhati sosial Batam mengakui karut-marut sistem penerimaan murid baru saat ini kian menegaskan bobroknya kinerja Kadisdik Muslim Bidin. Walikota Batam Muhammad Rudi harus tegas mencopot sang pejabat berjuluk "kadisdik seumur hidup" itu. (anggie)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *