EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

2 Hari Lagi Seluruh Panti Pijat di Sagulung Ditutup, Nasib Para Terapis?

 

 

BATAM - Keberadaan panti pijat bekedok prostitusi di Kecamatan Sagulung sudah lama meresahkan masyarakat. Selain berlokasi di daerah padat penduduk, semua warga bisa mengakses tempat maksiat tersebut.

 

Puluhan usaha panti pijat esek-esek tersebut tersebar di berbagai lokasi di antaranya komplek pertokoan Simpang Basecamp, ruko Batavia dan di komplek ruko SP Plaza.

 
Dalam melanggengkan usaha ilegalnya tersebut, disinyalir Asosiasi Pengusaha Panti Pijat (AP3) tersebut terus berupaya untuk menyogok para pejabat di lingkungann Kecamatan Sagulung.

 

Namun Camat Sagulung, Reza Khadafi mengaku tidak pernah tertartik untuk menerima suap duit lendir tersebut. Bahkan Reza menegaskan dalam dua hari ke depan, timnya akan menutup usaha panti pijat tersebut tanpa terkecuali.

 

"Selain tidak memberikan sumbangan terhadap perekonomian, usaha panti pijat selama ini dinilai hanya memberikan dampak negatif yakni merusak moral masyarakat kami," tegas Reza Khadafi.

 

Tindakan camat Sagulung patut diapresiasi dan didukung oleh seluruh masyarakat. Pertanyaannya, bagaimana nasib para terapis esek-esek yang akan tergusur?

 

"Mereka akan kami bina dan diberdayakan untuk menjadi orang terampil. Sehingga bisa mencari nafkah yang lebih halal dan bermartabat," pungkas Reza.

 

Nah, pertanyaan lainnya bagaimana sikap camat tetangga Batuaji dan camat-camat lainnya yang wilayahnya dijadikan pusat panti pijat esek-esek. (gie)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *