JAKARTA
"Terlalu menyakitkan sehingga tak perlu dijelaskan," ujar Gatot, Kamis (5/1/2017) seperti dilansir laman republika.co.id
Namun begitu, ia kemudian menjelaskan bahwa pada saat latihan gabungan dengan militer Australia, pelatih dari pasukan khusus TNI AD menemukan bahwa kurikulum yang diberikan kepada siswa di sana mengandung materi yang mendiskreditkan bangsa Indonesia.
Salah satunya yang paling menyakitkan ketika Australia memelesetkan Pancasila menjadi Pancagila. Adanya disebutkan Papua yang harus merdeka.
"Dari situ maka saya tarik guru tersebut dan saya hentikan dahulu," katanya.
Atas insiden itu, Gatot mengatakan bahwa pihak Australia telah mengirimkan permohonan maaf secara resmi. Negeri Kanguru itu juga menyatakan akan memperbaiki kurikulum serta melakukan investigasi atas peristiwa tersebut. (man)
EKONOMI
- BP Batam Launching Dashboard dan Duta Investasi, Jawab Keluhan Pelaku Usaha Secara Cepat, Tepat, Transparan
- Kepala BP Amsakar Buka Batam Investment Forum 2025, Dorong Optimisme Iklim Investasi
- Serap Aspirasi Pengusaha, BP Batam Siapkan Solusi Bagi Para Investor
- Jaga Ketahanan Air Baku, BP Batam Sambut Rencana Penanaman 1000 Mahoni
NASIONAL
- Kepala BP Batam Amsakar Achmad Raih Gelar Doktor Ilmu Pemerintahan di IPDN
- Badan Pengusahaan Batam Gelar Expose Studi Kelayakan Pembukaan Jalur RORO Batam Johor
- Hadiri Kongres 1 GEKRAFS 2025, BP Batam: Semoga Dapat Membawa Kemajuan Ekonomi Kreatif bagi Indonesia
- Kembangkan Investasi, BP Batam Teken Nota Kesepahaman Bersama Kemerinves
POLITIK
- Marak Gula Merah Oplosan di Pasar, DPRD Batam Panggil Disperindag, Dinkes dan BPOM
- PAD Tak Pernah Tercapai, Banggar DPRD Batam Usulkan Moratorium Parkir Tepi Jalan
- DPRD Batam Gelar Paripurna Penyampaian Nota Keuangan Perubahan APBD 2025
- Banggar DPRD Batam Beri Rekomendasi dan Catatan Terkait Penggunaan APBD 2024 Oleh Pemko

